HUKAMANEWS - Nama Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut Soeharto kembali menjadi sorotan setelah disebut-sebut berpeluang besar memimpin Partai Golkar.
Dorongan agar putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto itu menggantikan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Golkar semakin menguat, baik dari internal partai maupun suara publik.
Bahkan, analis politik menilai pihak istana tak akan ragu memberi restu kepada Tutut yang dikenal punya rekam jejak panjang di dunia politik sejak era Orde Baru.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, meyakini faktor historis dan pengaruh keluarga membuat posisi Tutut cukup kuat untuk merebut kursi nomor satu Golkar.
Baca Juga: Pembebasan Setya Novanto di HUT RI ke-80, Aktivis Kritik Janji Antikorupsi Prabowo Sekadar Retorika
“Mbak Tutut punya nama besar. Selain itu, ada dukungan dari adiknya, Mbak Titiek, yang pernah menjadi istri Presiden Prabowo. Jadi peluang Mbak Tutut akan makin besar, termasuk dukungan dari presiden,” kata Jerry saat dihubungi, Kamis, 21 Agustus 2025.
Menurut Jerry, pengalaman politik Tutut bukan hal baru. Ia pernah duduk sebagai Anggota MPR Fraksi Golkar pada 1990-an, memimpin Korbid Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar pada 1992, hingga sempat menjabat Menteri Sosial.
“Golkar butuh figur dengan kepemimpinan kuat. Saya lihat karakter itu ada pada Mbak Tutut,” ujarnya menambahkan.
Nama Tutut juga ramai diperbincangkan warganet setelah sebuah unggahan di akun Instagram RMOL menampilkan video potensi dirinya memimpin Golkar.
Baca Juga: KPK Siap Periksa Lisa Mariana, Sosok Selebgram yang Dikaitkan Skandal Rp222 Miliar Bank BJB
Komentar positif pun membanjiri kolom unggahan tersebut. Banyak netizen menilai Tutut bisa menjadi figur pemersatu yang dinanti Golkar setelah sekian lama dilanda dinamika internal.
“Kalau benar Bu Tutut maju, pasti suasana politik Golkar lebih solid,” tulis salah satu pengguna media sosial yang ikut mendukung.
Tak hanya dari analis politik dan publik, sinyal dukungan juga datang dari kader partai.
Kader senior Golkar, M. Rafik Datuk Rajo Kuaso, menyebut Tutut punya keunggulan untuk menjembatani kader generasi lama dan baru.
“Bu Tutut mampu menjadi perekat antar-generasi. Pengalaman, ketokohan, dan jejaring sosial-politik beliau bisa mengembalikan soliditas partai sekaligus memperkuat basis di akar rumput,” kata Rafik kepada wartawan, Rabu, 20 Agustus 2025.