HUKAMANEWS - Di tengah kepanikan warga yang rekeningnya dibekukan PPATK, kini sorotan terhadap kekayaan Kepala PPATK ikut jadi sorotan.
Dikutip dari akun X HC, pada Jumat (1/8), Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)Ivan Yustiavandana menjadi sorotan setelah kebijakan pemblokiran rekening "nganggur" diberlakukan.
Harta kekayaannya tercatat melonjak menjadi Rp9,38 miliar pada Maret 2025, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.
Diketahui kekayaan melonjak Ivan didapat dari tanah dan bangunan, kendaraan, harta bergerak, surat berharga, kas, harta lainnya dan utang.
Total kekayaan Ivan naik Rp 4,1 miliar menjadi Rp 9,38 miliar.
Sementara itu meski Presiden Prabowo panggil Kepala PPATK, namun publik masih belum tahu apa yang diperintahkan Prabowo kepada Ivan.
Dikutip dari akun X Mas Banyu, "Kalau gak pengen dianggap bikin kebijakan ngaco (Prabowo), diprotes warga, ngebentak nyuruh2 dibatalin biar jadi pahlawan, batalin kebijakan ngaco."
"Kalo gak pengin dianggap gini, harusnya ketua PPATK nya dicopot, jangan cuma ditegur atau diomel2 in di belakang meja yang publik gak tau seperti apa kejadiannya."
Hal ini didukung dengan tweet akun X Arivrix, "PPATK dicopot dan dianya juga mundur. Karena PPATK gak bakal ambil kebijakan ngaco gini kalau dia gak ACC."
Sementara itu Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut, frekuensi transaksi deposit Judol April-Juni 2025 juga ikut terjun bebas setelah rekening terindikasi Judol dibekukan.
Penurunan signifikan ini menunjukkan bahwa pelaku kesulitan mengakses dana untuk berjudi.
Tidak semua rekening yang tidak aktif adalah rekening terkait JUDOL, namun di antara rekening yang dibekukan terdapat rekening terindikasi tindak pidana.