HUKAMANEWS - Industri asuransi jiwa nasional berhasil mencatatkan capaian gemilang di kuartal pertama 2025.
Di tengah tekanan global yang belum sepenuhnya reda, sektor ini justru menunjukkan ketangguhan dengan membukukan laba bersih mencapai Rp5,3 triliun.
Kabar ini datang dari laporan terbaru Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN yang membawahi sektor Asuransi, Penjaminan, dan Investasi di bawah Danantara Indonesia.
Kinerja positif ini menjadi sinyal bahwa industri asuransi jiwa mampu beradaptasi dan terus berkembang, bahkan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
Baca Juga: Ditengah Proses Amnesti, Hasto Keluar Rutan Pagi-pagi Pakai Rompi Oranye, KPK Buka Suara Soal Ini
Namun, IFG juga menekankan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari inflasi global, hingga lonjakan klaim di sektor-sektor tertentu.
Meski begitu, IFG melihat kondisi ini bukan sebagai hambatan, melainkan momentum untuk memperkuat fondasi industri.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menyebut bahwa tantangan-tantangan tersebut justru membuka ruang bagi transformasi mendasar dalam industri asuransi nasional.
Menurutnya, saat ini industri telah menunjukkan kemampuan adaptif dengan mengandalkan teknologi, mengubah model bisnis, dan menyesuaikan layanan dengan kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
Dalam laporan kinerja triwulan pertama 2025, IFG mencatat bahwa premi bruto industri asuransi jiwa tumbuh sebesar 1,5% secara tahunan (YoY), menjadi Rp40,68 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh premi lanjutan, yang menunjukkan peningkatan loyalitas nasabah terhadap produk asuransi jiwa.
Di sisi lain, total klaim asuransi jiwa justru menurun 14,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Faktor terbesar penurunan klaim ini berasal dari segmen Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI), khususnya klaim penebusan unit yang anjlok hingga 28,6% YoY.
Kombinasi antara kenaikan premi dan penurunan klaim inilah yang mendorong lonjakan laba bersih industri asuransi jiwa hingga 132% dibandingkan kuartal I 2024.