HUKAMANEWS - Upaya memadamkan kebakaran hebat yang melanda Pasar Taman Puring di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin sore (28/7), dihadapkan pada tantangan serius.
Bukan hanya kobaran api yang mengganas, tetapi juga kondisi lalu lintas dan keterbatasan akses air menjadi hambatan utama bagi petugas pemadam kebakaran.
Peristiwa ini memicu kepanikan di antara para pedagang yang bergegas menyelamatkan barang dagangan mereka dari jilatan api.
Sementara di sisi lain, tim pemadam terus berjibaku mengendalikan situasi agar api tidak menyebar ke bangunan sekitar.
Namun proses penanggulangan ini tak berjalan mulus.
Sekretaris Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Sugeng Wiyono, mengungkapkan sejumlah kendala teknis yang mereka hadapi di lapangan.
Menurut Sugeng, kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi membuat pergerakan armada damkar menjadi sangat lambat.
Selain itu, ketersediaan sumber air yang cukup jauh dari titik api turut memperlambat proses pemadaman.
"Kesulitan kami ini traffic sangat macet, berikutnya akses sumber air agak jauh sehingga kami agak kesulitan," ujar Sugeng yang dikutip dari CNN Indonesia TV.
Baca Juga: Pemohon Uji Materi di Mahkamah Konstitusi Terkait Wamen Dilarang Rangkap Jabatan Semakin Bertambah
Untuk mengatasi kendala tersebut, petugas mencoba menggunakan metode teknik pemadaman dinamis.
Namun strategi ini tidak berjalan maksimal karena kondisi di lapangan yang kurang mendukung.
"Awalnya kita menggunakan teknik dinamis, tapi karena memang traffic jauh, kami juga pelan-pelan sambil merangkai-rangkaian ke sumber air," imbuh Sugeng.
Sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran dan 115 personel dikerahkan dalam operasi ini.