Bukan hanya menelusuri apa yang terjadi pada hari kematian Arya, tetapi juga mencoba memetakan aktivitasnya dalam jangka waktu tertentu sebelum kejadian.
"Yang kami pelajari adalah bagaimana interaksi dan aktivitas almarhum dalam rentang waktu tertentu, sehingga tidak hanya menjadi kronologi linear, tapi membentuk struktur peristiwa yang utuh," jelasnya.
Pendalaman ini menjadi krusial, mengingat banyaknya pertanyaan yang belum terjawab terkait kematian Arya Daru.
Sebagai diplomat muda yang dikenal berprestasi, kepergiannya secara mendadak dan dalam kondisi misterius tentu menyisakan duka dan tanda tanya.
Kompolnas menegaskan bahwa mereka ingin memastikan semua informasi yang didapat benar-benar akurat sebelum menyimpulkan sesuatu.
Sebelumnya, kematian Arya juga sempat dihubungkan dengan aktivitas dinas luar negeri yang dijalaninya.
Namun hingga kini belum ada informasi resmi apakah kematiannya berkaitan langsung dengan tugas negara atau ada faktor lain yang menjadi penyebab.
Kompolnas juga menekankan pentingnya transparansi dari aparat penegak hukum, khususnya Polri, dalam menangani kasus ini.
Tujuannya agar publik tidak hanya mendapatkan informasi sepihak, tetapi juga merasa yakin bahwa investigasi berjalan sesuai prosedur.
Baca Juga: Menang Suara Dalam Kongres PSI, Benarkah Ada Permainan Sepakbola Gajah Untuk Memenangkan Kaesang
Di tengah sorotan masyarakat terhadap kasus ini, Kompolnas berharap aparat kepolisian dapat bekerja secara objektif dan terbuka.
“Kami akan terus memantau dan memastikan penanganan kasus ini dilakukan dengan pendekatan menyeluruh, termasuk memperhatikan data dari keluarga, lingkungan sekitar, serta aktivitas almarhum dalam beberapa waktu terakhir,” pungkas Anam.
Hingga saat ini, belum ada kesimpulan resmi terkait penyebab pasti kematian Arya Daru Pangayunan.
Namun dengan meningkatnya intensitas investigasi dan keterlibatan lembaga pengawas seperti Kompolnas, diharapkan titik terang akan segera terungkap.