nasional

Terjebak Praktek Perdagangan Manusia Ilegal, Dipekerjakan Sebagai ScammeSampai Taruhan Nyawa

Minggu, 20 Juli 2025 | 16:50 WIB
Ilustrasi Skandal TPPO: Polri ungkap praktik magang ilegal di Jerman, mahasiswa dieksploitasi. (Freepik / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS – Bekerja diluar negeri impian sebagian besar masyarakat Indonesia yang terhimpit dengan persoalan kemiskinan. Ditengah dorongan pemerintah agar masyarakatnya bekerja, mirisnya banyak yang terjebur di dunia kelam yaitu perdagangan manusia.

Seorang perempuan warga Yogyakarta menjadi saksi hidup kerasnya bekerja sebagai pekerja migran ilegal. Dia dikelabui hingga akhirnya terpaksa melakoni profesi scammer atau penipu daring di Kamboja.

Puspa, nama samarannya, masuk perangkap penipuan kerja melalui media sosial setelah ia mengunggah profil dirinya dan keterangan butuh pekerjaan. Ia berkenalan dengan seorang wanita via Facebook. Sosok itu mengaku sebagai penyalur dan sempat menawarkan pekerjaan di Macau.

Baca Juga: Vonis Tom Lembong Cuma 4,5 Tahun? Jaksa Buka Suara, Ini Langkah Mengejutkan yang Dipertimbangkan!

"Lalu saya tukeran nomor WhatsApp. Kita hubungannya lewat WhatsApp, telepon-teleponan, WhatsApp-an, dan sempat video call juga. Kita intens satu bulan penuh kita berhubungan," kata Pusla.

Sosok wanita ini, kemudian bilang punya bisnis restoran di Thailand dan menawarkan posisi staf dapur dengan gaji 900 dolar. Dokumen dan work permit akan diurus di negara tersebut.

"Pengalaman saya kalau di Singapura bisa dengan proses calling visa seperti itu. Jadi dokumen akan diurus di negara setelah kita datang, seperti Singapura," terangnya.

Baca Juga: Usai Kelelahan Ikuti Rangkaian Acara, SBY yang Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Kondisinya Makin Membaik dan Kangen Ngelukis

Dia mengiyakan tawaran kerja di Thailand itu. Namun tanpa sepengetahuan dan persetujuannya malah tiba-tiba dijebloskan ke Kamboja, negara paling mengerikan bagi pekerja migran.

"Saya bertanya, kenapa saya dibelikan tiket ke Ho Chi Minh (Vietnam), kenapa tidak ke Thailand langsung. Tapi ia bilang, untuk tenang, dan percaya saja. Dari Ho Chi Minh, saya dijemput seorang pria menggunakan motor untuk menuju ke Kamboja. Tapi itu saya belum tahu kalau mau dibawa ke Kamboja," ungkapnya.

Selepas melewati portal imigrasi Kamboja, ia sadar tak lagi bisa menghubungi wanita penyalur tadi. Dari sanalah transaksi dimulai. Puspa dibawa ke pasar oleh orang yang berbeda. Dia menyaksikan seorang pria memberikan uang kepada orang yang membawanya. Selanjutnya, dibawa ke sebuah gedung apartemen dan dimasukkan ke sebuah ruangan berisi sekitar 45 pria yang bekerja di depan komputer.

Baca Juga: Putra Miliuner yang Juga Dikenal Pangeran Tidur Pangeran Saudi Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud Wafat, Usai Koma Selama 20 Tahun

Mereka bilang, 'Kita bekerja sebagai scammer atau penipuan online. Kamu tipulah banyak-banyak orang Indonesia. Kamu tidak akan bisa dipenjara. Dan jika kamu tidak bisa menipu, kamu akan merasakan denda atau hukuman. Begitu yang mereka katakan," ujarnya.

Pemilik bisnis haram ini, kata Puspa, diduga seorang warga Negara China yang berkantor di Kamboja. Mereka mempekerjakan orang-orang Indonesia. Demikian pula sasaran korbannya.

Halaman:

Tags

Terkini