nasional

Tunggu 2 Minggu! Hasil Labfor Kematian Diplomat Arya Masih Digodok, 5 Saksi dan CCTV Buka Fakta Mengejutkan!

Minggu, 20 Juli 2025 | 07:00 WIB
Polisi buru fakta di balik tewasnya Arya Daru, hasil labfor 2 minggu lagi, gerak mencurigakan penjaga kos jadi sorotan. (HukamaNews.com / FB Arya Daru Pangayunan)

HUKAMANEWS - Kematian Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Jasad Arya ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Hingga saat ini, penyebab kematian Arya belum dapat dipastikan, sementara spekulasi terus bergulir mulai dari dugaan bunuh diri, kecelakaan akibat aktivitas ekstrem, hingga kemungkinan pembunuhan.

Penyelidikan pun kini terus berlanjut dengan pendekatan scientific crime investigation.

Baca Juga: Tanpa Dihadiri Prabowo, Seskab Teddy Indra Wijaya Sebut Sejumlah Petinggi Adakan Rapat, Bahas Situasi Keamanan dan Politik di Tanah Air

Kepolisian memastikan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) baru bisa diketahui minimal dua minggu sejak sampel pertama diambil.

Artinya, publik masih harus menunggu setidaknya enam hari lagi untuk mengetahui titik terang dari hasil autopsi dan analisis medis lainnya.

AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak selaku Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya mengatakan bahwa proses labfor memang membutuhkan waktu karena harus melalui tahapan teknis yang kompleks.

“Pemeriksaan labfor itu minimal 2 minggu. Kalau dihitung dari waktu pengambilan sampel, berarti masih kurang lebih 6 hari lagi,” ujar Reonald kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (19/7/2025).

Penyelidikan sejauh ini sudah melibatkan keterangan dari lima orang saksi.

Di antaranya adalah rekan kerja Arya yang pertama kali menemukan jasadnya, tetangga kos, penjaga kos, hingga sang istri.

Baca Juga: Sindikat Jual Bayi ke Luar Negeri Terungkap, Dokumen Dipalsukan dan Diadopsi Diam-diam di Singapura

“Yang pertama inisial VD, rekan kerja korban. Kedua DMS juga rekan kerja. Ketiga S, penjaga kos. Keempat FM yang pertama kali menemukan korban, dan kelima MAP, istri korban,” jelas Reonald.

Reonald menambahkan bahwa penyidik juga mengumpulkan berbagai data dari hasil autopsi, serta melakukan analisis psikologi forensik untuk membedah kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin memengaruhi kematian Arya.

Namun, penyelidikan ini semakin menarik perhatian setelah beredarnya rekaman CCTV yang memperlihatkan gerak-gerik mencurigakan dari penjaga kos.

Halaman:

Tags

Terkini