nasional

H+4 Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tim SAR Temukan 1 Jenazah 6 Mil dari Lokasi, 28 Orang Masih Hilang di Selat Bali!

Minggu, 6 Juli 2025 | 16:30 WIB
Jenazah penumpang KMP Tunu ditemukan 6 mil dari lokasi tenggelam. Proses identifikasi masih berlangsung di RSUD Blambangan. (HukamaNews.com / Basarnas)

HUKAMANEWS - Proses pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus berlanjut hingga hari keempat sejak kejadian naas itu terjadi.

Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah korban, menambah jumlah korban jiwa dalam tragedi kecelakaan laut itu.

Penemuan ini memperbarui jumlah korban jiwa menjadi tujuh orang, sementara 30 penumpang lainnya sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Masih ada 28 orang lagi yang belum ditemukan dan saat ini menjadi fokus utama pencarian intensif oleh petugas di lapangan.

Baca Juga: Cuma Bawa KTP, Uang Rp600 Ribu Bisa Cair di Akhir Pekan! Kantor Pos Buka Layanan Sabtu-Minggu Khusus BSU

Kabar penemuan korban terbaru diumumkan langsung oleh Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Surabaya, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono.

Ia menyebutkan bahwa jenazah pria tak dikenal itu ditemukan sekitar pukul 10.41 WIB, tepatnya di sekitar enam mil laut dari lokasi kapal tenggelam pertama kali.

Korban pertama kali terdeteksi oleh KRI Pulau Fanildo yang tengah melakukan survei bawah laut di area tenggelamnya kapal penumpang tersebut.

Setelah sinyal jenazah teridentifikasi, KRI Tongkol segera dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi dari lokasi penemuan ke daratan.

Jenazah yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan dalam kondisi tengkurap mengenakan kaos berwarna biru navy dan celana pendek.

Baca Juga: Seolah Tak Percaya Polisi, Ratusan Ojol Minta Pelaku Mas Pelayaran Diproses Hukum, Saking Marah Para Ojol Rusak Mobil Polisi

KRI Tongkol kemudian membawa jenazah ke Dermaga Pusri, Ketapang, Banyuwangi, dan tiba pada pukul 13.30 WIB.

Selanjutnya, korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans menuju RSUD Blambangan untuk proses identifikasi lebih lanjut sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

Laksamana Endra menyampaikan bahwa prosedur identifikasi ini penting untuk memastikan keakuratan data sebelum ada proses serah terima jenazah.

Sementara itu, pencarian korban lain terus dilanjutkan, apalagi pada hari sebelumnya, tim SAR dari Dinas Navigasi Kemenhub sempat menemukan objek di dasar laut yang diduga kuat sebagai bangkai kapal.

Halaman:

Tags

Terkini