Objek itu ditemukan di kedalaman antara 40 hingga 60 meter dari permukaan laut dan diperkirakan merupakan lokasi baru setelah posisi kapal bergeser sejauh 800 meter dari titik awal tenggelam.
KMP Tunu Pratama Jaya sendiri dilaporkan tenggelam pada Rabu (2/7) lalu saat menyeberang di Selat Bali dengan membawa total 53 penumpang, 12 anak buah kapal, serta 22 unit kendaraan.
Insiden ini menjadi sorotan nasional karena besarnya jumlah korban dan medan pencarian yang cukup sulit akibat arus laut yang deras dan cuaca tidak menentu.
Pemerintah pun dikabarkan terus mengerahkan kekuatan penuh dalam proses pencarian dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI AL, Basarnas, hingga tim penyelam profesional.
Upaya pelaksanaan pencarian bawah laut secara penuh juga tengah menunggu hasil validasi data dari KRI Pulau Fanildo untuk memastikan titik koordinat keberadaan badan kapal.
Hingga saat ini, publik masih menanti perkembangan terbaru dari proses evakuasi dan pencarian yang dilakukan nonstop demi menemukan seluruh korban yang belum ditemukan.
Insiden ini sekali lagi mengingatkan pentingnya standar keselamatan pelayaran, terutama untuk rute-rute padat seperti penyeberangan Selat Bali yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.***
Artikel Terkait
Dugaan Kebocoran Mesin Jadi Penyebab Tenggelamnya Kapal Ferry di Selat Bali, Tim SAR Kerahkan 9 Armada
Cerita Samsul Hidayat, Korban Selamat dari Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Cuma Butuh 3 Menit Usai Dihantam Gelombang, Kapal Langsung Tenggelam
Tangis Pecah di Ketapang! 6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dipulangkan, Pencarian Masih Terus Dilakukan
Dua KRI Canggih Dikerahkan! TNI AL Sisir Laut Bali dalam Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Makin Mendebarkan
Tak Berhenti! Pemerintah Kerahkan Segala Daya Laut, Udara, Darat Demi Temukan 29 Korban KMP Tunu Pratama Jaya!