HUKAMANEWS - Upaya pencarian terhadap korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus dilakukan tanpa henti.
Sudah memasuki hari ketiga sejak kapal itu tenggelam pada Rabu malam, dan hingga kini sebanyak 29 orang masih belum ditemukan.
Tragedi ini menjadi perhatian serius pemerintah, yang langsung mengerahkan kekuatan penuh untuk proses pencarian dan evakuasi korban.
Dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari laut, udara, hingga darat, operasi ini menunjukkan komitmen kuat negara untuk menyelamatkan setiap nyawa.
Baca Juga: Bukan Sembarang Prediksi, Dokter Tifa Ungkap Hitungan Matematika AHY Jadi Presiden 2029!
Situasi ini bukan hanya ujian teknis pencarian di laut, tapi juga momen krusial dalam menegakkan nilai kemanusiaan.
Pemerintah memastikan bahwa segala upaya dilakukan secara maksimal demi memberikan harapan bagi keluarga korban.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa seluruh kekuatan negara dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali.
Ia menyebut, operasi SAR kini dilakukan secara terkoordinasi dari laut, udara, dan darat untuk menjangkau seluruh area potensial.
Dudy juga menyampaikan bahwa sejak hari pertama kejadian, seluruh jajaran Kemenhub telah bergerak cepat berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Kementerian Perhubungan turut mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia dalam operasi pencarian ini.
Sabtu kemarin, pencarian mendapat tambahan kekuatan dengan hadirnya alutsista dari Koarmada II Surabaya.
Salah satu kapal yang diturunkan adalah KRI Fanildo 732 yang dilengkapi sonar berteknologi canggih dengan kemampuan mendeteksi objek hingga 400 meter di bawah permukaan laut.
Selain itu, operasi SAR juga didukung oleh tim penyelam, helikopter, serta personel dari Kopaska dan Pushidrosal yang memiliki keahlian khusus dalam misi bawah laut.