Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa keterlibatan langsung Pangeran MBS bisa mempercepat negosiasi dan finalisasi perjanjian perdagangan tersebut.
“Putra Mahkota adalah figur sentral dalam struktur kerja sama GCC. Maka harapan kami, beliau bisa mendorong percepatan perjanjian ini agar produk Indonesia bisa lebih kompetitif di kawasan,” ujar Nasaruddin.
Dukungan penuh dari MBS ini diyakini akan memangkas berbagai hambatan birokrasi dan teknis yang kerap mengganggu kelancaran ekspor Indonesia ke Arab Saudi.
Langkah ini juga dinilai sebagai upaya konkret dari kedua negara untuk mendorong hubungan yang lebih setara dan saling menguntungkan.
Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional Siap Duduk Satu Meja Bersama BPS, Angka Kemiskinan Siap Dirombak
Jika semua berjalan sesuai rencana, bukan tak mungkin produk-produk unggulan Indonesia seperti makanan halal, produk pertanian, dan barang industri akan makin mudah masuk ke pasar Timur Tengah.
Keterlibatan langsung pemimpin Arab Saudi ini dinilai sebagai bentuk kepercayaan sekaligus komitmen strategis terhadap Indonesia sebagai mitra utama di kawasan Asia Tenggara.
Dengan sinyal positif ini, para pelaku usaha di tanah air tentu patut bersiap untuk menyambut peluang besar yang terbuka lebar di depan mata.
Bukan cuma soal ekspor, tapi juga kemungkinan kolaborasi investasi di sektor energi, teknologi, dan logistik yang sedang dibidik kedua negara.
Baca Juga: Indonesia Mulai Babak Baru Perjanjian Ekspor dengan Pasar Eropa
Langkah konkret dari Pangeran MBS menunjukkan bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi tak lagi sebatas seremonial keagamaan, tapi sudah merambah ranah ekonomi strategis.
Ini bisa jadi momentum bersejarah yang akan mempercepat transformasi ekspor Indonesia menuju pasar global, dengan Arab Saudi sebagai gerbang utamanya.***