HUKAMANEWS - Kabar baik datang dari Jeddah, Arab Saudi.
Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ternyata membawa angin segar untuk masa depan ekspor Indonesia ke Timur Tengah.
Dalam pertemuan bilateral yang digelar di Istana Al-Salam, Jeddah, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dikabarkan siap turun tangan langsung untuk mengatasi berbagai hambatan perdagangan antara kedua negara.
Langkah ini disambut optimis oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas.
Zulhas yang turut mendampingi Presiden Prabowo dalam agenda tersebut menyebut komitmen langsung dari Pangeran MBS ini menjadi sinyal kuat bahwa hubungan dagang RI dan Arab Saudi akan memasuki babak baru yang lebih strategis.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Sinyal Kuning, Apindo Desak Pemerintah Buat Strategi Adaptif
Dalam keterangan yang disampaikan usai pertemuan, Zulhas menjelaskan bahwa selama ini hubungan Indonesia dan Arab Saudi cenderung berfokus pada tiga sektor utama: umrah, haji, dan ketenagakerjaan.
Namun, lewat pendekatan baru ini, kedua negara ingin memperluas kerja sama ke sektor-sektor yang lebih luas, termasuk perdagangan bebas dan investasi strategis.
Menurut Zulhas, berbagai isu teknis yang selama ini menghambat ekspor produk Indonesia ke pasar Arab Saudi sudah dibahas secara terbuka dalam pertemuan tersebut.
Menariknya, permintaan agar Pangeran MBS turun tangan langsung bukan datang sepihak dari Indonesia.
Justru, MBS sendiri menunjukkan keseriusannya untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin karena ia memiliki kewenangan penuh dalam struktur kekuasaan Arab Saudi.
"Beliau memiliki otoritas tertinggi, jadi jika beliau turun tangan langsung, prosesnya pasti akan jauh lebih cepat dan lancar," ungkap Zulhas.
Salah satu fokus pembahasan adalah percepatan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC).
Langkah ini dinilai strategis karena akan membuka lebih banyak peluang pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia di kawasan Teluk.