nasional

Nadiem Sudah Diperiksa 12 Jam, Kini Giliran Marketing Google, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Proyek Chromebook?

Rabu, 2 Juli 2025 | 15:14 WIB
Marketing Google diperiksa Kejagung soal dugaan korupsi Chromebook senilai Rp9 triliun dalam proyek digitalisasi pendidikan. (HukamaNews.com / Kejagung)

HUKAMANEWS - Pemeriksaan besar-besaran dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook kembali bergulir.

Kali ini, giliran pihak Marketing Google yang dijadwalkan hadir di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (2/7/2025), untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Langkah pemanggilan ini menarik perhatian publik karena menandai fase baru dalam penyelidikan keterkaitan antara Kemendikbudristek dan Google, khususnya terkait keputusan menjadikan Chromebook sebagai perangkat utama dalam program digitalisasi pendidikan.

Kepastian jadwal pemeriksaan ini disampaikan langsung oleh Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, yang mengungkap bahwa penyidik Jampidsus telah menjadwalkan pemanggilan tersebut untuk hari ini.

Baca Juga: Sudah Tahu Sidang Berlangsung, Anggota Polisi Malah Halangi Kehadiran Saksi Penembakan Siswa SMK Negeri 4 Semarang, Maunya Apa

Sementara itu, belum ada informasi lanjutan terkait apakah tim Humas Google juga akan ikut diperiksa dalam waktu dekat.

Pemeriksaan terhadap Google dilakukan untuk mendalami sejumlah aspek penting yang diduga menjadi pintu masuk terjadinya penyimpangan dalam proyek senilai hampir Rp10 triliun tersebut.

Fokus penyidik ada pada proses penawaran sistem operasi Chrome OS oleh Google hingga akhirnya menggantikan rekomendasi awal yang mengarah ke Windows.

"Bagaimana proses penawaran itu bisa membuat Chromebook dipilih? Ini yang akan didalami oleh penyidik," ujar Harli.

Sebelumnya, mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim telah lebih dulu diperiksa selama hampir 12 jam pada 23 Juni 2025.

Baca Juga: Hindari Turunnya Pertumbuhan Ekonomi 2026 , Menkeu Sri Mulyani Pilih Targetkan Investasi Lewat Danantara Senilai 7500 Trilyun

Pemeriksaan itu menghasilkan 31 pertanyaan, namun penyidik mengindikasikan bahwa Nadiem masih akan dimintai keterangan lanjutan karena belum semua materi dapat diklarifikasi.

Penyidik juga sedang menelusuri kemungkinan adanya rekayasa atau pengondisian dalam penyusunan kajian teknis pengadaan Chromebook.

Nama-nama seperti Fiona Handayani dan Jurist Tan, staf khusus Nadiem ikut disorot, karena diduga memiliki peran dalam mendorong perubahan rekomendasi dari sistem operasi Windows ke Chrome OS.

Salah satu titik kritis yang ditelusuri adalah rapat yang dipimpin langsung oleh Nadiem pada 6 Mei 2020.

Halaman:

Tags

Terkini