nasional

Dibongkar di Sidang! Hasto Kristiyanto Ditekan Orang Misterius, Diminta Mundur dan Jangan Sentuh Jokowi

Jumat, 27 Juni 2025 | 06:19 WIB
Hasto Kristiyanto mengaku diancam orang tak dikenal agar mundur dari PDIP dan tak pecat Jokowi atau masuk penjara. (HukamaNews.com / Net)

Meski demikian, hingga persidangan berakhir, identitas sosok yang mengancam Hasto belum diungkap secara rinci.

Pernyataan ini menambah lapisan baru dalam drama politik yang mengiringi kasus hukum yang melibatkan dirinya.

Di luar ancaman politik tersebut, Hasto saat ini tengah menghadapi dakwaan serius dari jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia dituduh memberi suap sebesar Rp 400 juta kepada eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, untuk memuluskan langkah Harun Masiku menjadi anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

Jaksa juga mendakwa Hasto telah menghalangi penyidikan KPK dengan cara membantu Harun Masiku melarikan diri.

Baca Juga: Layani 10 Juta Penumpang, Whoosh Ikut Sumbang Pengurangan Jejak Emisi Karbon

Dalam dakwaan disebutkan bahwa Hasto menyarankan Harun untuk merendam ponsel di air agar tidak terlacak saat operasi tangkap tangan dilakukan.

Tak hanya itu, staf pribadi Hasto bernama Kusnadi juga diperintahkan untuk menenggelamkan ponsel agar tak ditemukan tim penyidik.

Atas perbuatannya, Hasto dijerat Pasal 5 Ayat (1) huruf a dan Pasal 21 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diperbarui dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, serta pasal-pasal dalam KUHP.

Sementara itu, Harun Masiku yang menjadi pusat dari skandal PAW ini hingga kini masih berstatus buronan, meskipun KPK terus melakukan pencarian intensif.

Kasus yang menjerat Hasto kini bukan hanya soal suap dan perintangan penyidikan, tapi juga mulai menyingkap kemungkinan adanya tekanan politik yang lebih besar dan terorganisir.

Baca Juga: Bos PT Pintu Kemana Saja Diperiksa KPK, Didalami Aliran Dana Korupsi Akuisisi PT JN oleh ASDP

Apakah benar ada kekuatan di balik layar yang ingin mengatur posisi strategis di tubuh partai?

Atau mungkinkah ini bagian dari konflik internal yang belum terselesaikan?

Publik tentu menanti fakta-fakta yang akan terkuak dalam sidang-sidang selanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini