nasional

Greenpeace Indonesia Serukan Save Papua, Karena Kerakusan Operasi Tambang Nikel Keindahan Raja Ampat Terancam Hilang

Kamis, 5 Juni 2025 | 19:27 WIB
Greenpeace Indonesia

Ada pulau kecil yang sudah dikeruk, ada hutan yang sudah dibabat. Tak lama lagi sumber air akan tercemar. Kehidupan bawah laut akan rusak. Masyarakat setempat akan kehilangan sumber kehidupan mereka.

Kita akan kehilangan tempat healing dan liburan paling indah dan Indonesia akan kehilangan potongan surga terakhirnya.

Apakah semua ini harga yang harus dibayar demi penambangan nikel?

Spesies endemik Raja Ampat seperti biawak Waigeo, udang mantis merak, hiu karpet berbintik dan lainnya.

Baca Juga: Intip Spesifikasi Xiaomi 16 Ungkap Baterai 7.000 mAh, Gila... Lebih Awet dari Power Bank?

Ikan pari manta (manta rays) yang dilindungi dari kepunahan.

Berbagai spesies dari terumbu karang. Raja Ampat merupakan rumah bagi 75% spesies karang di dunia.

2.500 spesies ikan, 47 spesies mamalia, dan 274 spesies burung.

Lebih dari 8.775 hektare hutan terancam dibabat untuk pertambangan nikel.

Ratusan pulau kecil yang menjadi daya tarik utama Raja Ampat.

Kegiatan ekowisata berbasis ekonomi masyarakat lokal yang berpotensi besar menyumbang peningkatan pendapatan daerah.

Sumber kehidupan bagi masyarakat kampung/setempat di Raja Ampat.

Tambang nikel tidak boleh menghancurkan surga terakhir kita.

Kegiatan penambangan nikel berpotensi menyebabkan kerusakan permanen pada terumbu karang dan habitat darat melalui penggundulan hutan, sedimentasi dan polusi.

Baca Juga: Bukan Daur Ulang! Ahli Hukum UGM Bongkar Fakta Mengejutkan soal Kasus Hasto di Sidang Tipikor

Seruan Greenpeace Indonesia untuk tambang nikel di Raja Ampat, Papua:

Halaman:

Tags

Terkini