HUKAMANEWS - Kecepatan program hilirisasi nikel di Indonesia melaju jauh lebih pesat dibandingkan dengan bauksit.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya minat investasi di sektor smelter bauksit.
Banyak pengusaha tambang lebih memilih mengekspor bauksit dalam bentuk mentah daripada memprosesnya di dalam negeri.
“Memang saya akui bahwa kecepatan hilirisasi nikel jauh lebih cepat daripada bauksit,” ujar Bahlil dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (28/11/2024).
Namun, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan sedang menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mempercepat hilirisasi bauksit.
Salah satu upayanya adalah memperkuat skema pembiayaan bagi sektor ini.
“Kita mendorong percepatan, mungkin salah satunya melalui pembiayaan. Saat ini, kami sedang menata itu,” katanya.
Bahlil juga berencana mengundang pelaku industri yang bergerak di sektor pengolahan bauksit untuk berdiskusi.
“Saya akan undang teman-teman dari pelaku usaha smelter bauksit untuk bersama-sama mempercepat proses hilirisasi,” tambahnya.
Ia tidak menutup kemungkinan bahwa investasi smelter bauksit dapat melibatkan konsorsium untuk mengoptimalkan potensi yang ada.
“Semuanya mungkin. Kita akan lihat struktur investasi seperti apa yang terbaik,” jelasnya.
Artikel Terkait
Usai UI Dihujat Atas Kelulusan Bahlil Lahadalia yang Hanya 20 Bulan Bisa Raih Doktor, UI Putuskan Tunda Kelulusan Bahlil
Tak Heran UI Tunda Pemberian Doktor Kepada Bahlil, Sudah Ketahuan Disertasi Nyontek, Isi Disertasi Ngawur, UI Kena Imbasnya Ikut Dihujat
Gelar Doktor Bahlil Ditangguhkan, Publik Sindir Raffi Ahmad: Apakah Kampus 'Tanpa Gedung' Berani Ambil Langkah Serupa?
Ancam Mogok Massal! Pengemudi Ojol Protes Keras Kebijakan Bahlil Terkait Subsidi BBM Dicabut, Dinilai Tidak Adil
Pengemudi Ojol Meradang, Tak Dapat Jatah Subsidi BBM, Bahlil Bilang: Tunggu Dulu Jangan Cepat Ambil Kesimpulan!