HUKAMANEWS - Tepat di peringatan Hari Pancasila 1 Juni 2025, 10 ribu buruh gelar demo di depan Istana.
Menanggapi maraknya buruh demo akun X vyerdzhich, dikutip Minggu (1/6), pun sentil kebijakan pemerintah.
"Gimana buruh gak gerah? Industri tekstil lokal bukannya dilindungi, eh malah buka jalur impor gila-gilaan."
#DaruratPHK ini mah jadinya.
"Industri Tekstil Muram paraaaahh."
"Semangat untuk besok pergerakan kawan-kawan!"
Sementara itu menanggapi maraknya aksi buruh dan tuntutan kerjaan yang makin sulit, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menilai dinamika ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh jumlah lapangan kerja yang tersedia.
"Penting untuk dipahami bahwa dinamika ketenagakerjaan saat ini tidak semata-mata ditentukan oleh jumlah lapangan kerja," kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Sunardi mengatakan, beberapa sektor memang mengalami kontraksi, tapi sektor lainnya justru tumbuh.
"Seperti sektor teknologi digital, ekonomi kreatif, logistik, dan layanan kesehatan. Bahkan, sektor-sektor baru seperti green jobs dan gig economy mulai menunjukkan potensi dalam menyerap tenaga kerja, khususnya generasi muda," ujar dia.
Kemnaker mencatat bahwa angkatan kerja Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2025, jumlah angkatan kerja mencapai lebih dari 149 juta orang, meningkat sekitar 2 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ini utamanya disumbang oleh lulusan baru dari tingkat SMA/SMK hingga perguruan tinggi," kata Sunardi.