Namun kini, setelah purna tugas, ia merasa langkah hukum merupakan cara paling tepat agar tidak ada lagi polemik berkepanjangan.
Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini bukan tindakan balas dendam, melainkan bentuk klarifikasi dan pembuktian di hadapan hukum.
Bukti keaslian ijazah pun telah diserahkan langsung kepada penyidik oleh Jokowi sebagai bagian dari proses pelaporan.
Dengan penyerahan dokumen asli tersebut, Jokowi berharap pihak kepolisian bisa bekerja secara objektif dan transparan dalam mengusut laporan ini.
Baca Juga: Perempuan dan Pinjol, Layaknya Lem dan Perangko.Jumlahnya Kian Dominan
Yang menarik, sebelum laporan ini dibuat oleh Jokowi, para relawannya sudah lebih dahulu melaporkan tiga individu yang juga diduga menyebarkan tudingan serupa.
Laporan tersebut dibuat pada 25 April 2025, dan menunjukkan bahwa isu ini tidak lagi dianggap enteng oleh para pendukung Jokowi.
Situasi ini sekaligus memperlihatkan bagaimana isu yang awalnya beredar di media sosial bisa berujung ke jalur hukum jika tidak diklarifikasi dengan benar.
Kasus ini menjadi penting bukan hanya bagi Jokowi secara pribadi, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Isu keaslian dokumen pendidikan menyentuh aspek integritas, yang merupakan pondasi utama dalam kepemimpinan dan pemerintahan.
Baca Juga: Begini Penampakan 7 Ras Kucing Sebelum Direkayasa Manusia, Beda Banget dari Sekarang
Di era informasi yang serba cepat seperti sekarang, isu seperti ini mudah menyebar dan memicu kebingungan publik jika tidak segera diluruskan.
Dengan membawa kasus ini ke pengadilan, Jokowi tampaknya ingin mengakhiri semua spekulasi yang beredar dan membuktikan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar.
Banyak pihak berharap proses hukum ini dapat berjalan dengan adil dan terbuka.
Jika terbukti bahwa tuduhan itu tidak memiliki dasar, langkah ini bisa menjadi pelajaran penting agar penyebaran informasi keliru tidak dianggap remeh.