Perempuan dan Pinjol, Layaknya Lem dan Perangko.Jumlahnya Kian Dominan

photo author
- Rabu, 30 April 2025 | 13:44 WIB
Ilustrasi. OJK merilis data mengejutkan tentang kelompok milenial dan gen z yang hobi utang pinjol.
Ilustrasi. OJK merilis data mengejutkan tentang kelompok milenial dan gen z yang hobi utang pinjol.

HUKAMANEWS –  Pinjaman online kembali jadi berita, bukan hanya karena kartel permainan bunga. Jerat pinjaman online (pinjol) menjerumuskan banyak kalangan di Indonesia, khusus ya adalah perempuan

Tercatat, ada 1.944 orang yang terjerat pinjol mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada periode 2018 hingga 2024. Dari jumlah itu, sebanyak 1.208 pengadu adalah perempuan, dan 736 laki-laki. 

Ditempat yang berbeda, Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, 1.081 orang menjadi korban pinjol ilegal sepanjang Januari hingga 31 Maret 2025. Mayoritas korban merupakan perempuan, yakni 657 orang atau sekitar 61 persen. Sedangkan 424 korban lainnya adalah laki-laki, setara dengan 39 persen dari total kasus. 

Baca Juga: Begini Penampakan 7 Ras Kucing Sebelum Direkayasa Manusia, Beda Banget dari Sekarang

Sarah (29), bukan nama sebenarnya, mulai menggunakan pinjol tiga tahun lalu. Saat itu, Sarah baru tahu ayahnya meninggalkan tunggakan asuransi kesehatan. Ia bingung karena harus membayar tunggakan asuransi kesehatan meski ayahnya telah meninggal dunia.

"Ternyata itu enggak ke-cover asuransi. Jadi walaupun ayah saya meninggal, tetap harus bayar cicilannya," ungkap Sarah. Di samping itu, Sarah juga harus merawat ibunya yang mengidap diabetes. Situasi ini membuat Sarah semakin terdesak. Sementara, mengandalkan gaji bulanan tidaklah cukup. 

"Belum lagi saya juga bayarin sekolah adik saya, abang saya kerjanya cuma ojek online, terus buat bayar tunggakan asuransi (ayah), ibu saya sakit Ibu saya kalau beli obat aja sebulan bisa Rp 1 juta lebih," ucap Sarah, dikutip dari Kompas.com  

Baca Juga: Belum Sebulan Dirilis, Android 15 Sudah Nongol di Galaxy S21 dan S24 FE! Cek Apa Saja Fitur Barunya Sekarang

"Jadi saya gali lubang-lubangnya dari pinjol, sampai 20 pinjol yang resmi dan enggak resmi OJK, juga saya buka (pinjaman)," terang Sarah. 

Sarah menjelaskan, uang yang ia pinjam dari setiap aplikasi pinjol berkisar Rp 1 juta. Oleh karena ia menggunakan 20 aplikasi pinjol, total uang yang dipinjam sekitar Rp 20 juta. Lambat laun, bunga dan denda tunggakan dari layanan pinjol tersebut membebani Sarah. Akibatnya, ia kesulitan untuk melunasi utang. 

Dari catatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha memperlihatkan hingga pertengahan bulan 2023 telah tercatat sebanyak 1,38 juta pemberi pinjaman aktif, 125,51 juta akun peminjam terdaftar, dengan akumulasi pinjaman yang telah diberikan mencapai Rp 829,18 triliun. 

Baca Juga: Sopir Travel yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Diamankan Polisi, Ini Penjelasan Lengkapnya

Maraknya pinjaman online, menurut Bank Dunia, Indonesia memiliki kesenjangan dimana kebutuhan pembiayaan yang tidak terpenuhi oleh lembaga keuangan tradisional  mencapai Rp 1.650 triliun pada tahun 2024. 

Sehingga dengan penindakan hukum, KPPU meminta agar regulator dapat memperbaiki revisi standar industri, memperketat kontrol terhadap asosiasi, mengubah pola bisnis pinjol, hingga memicu penurunan bunga pinjaman ke tingkat yang lebih kompetitif. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X