HUKAMANEWS - Di tengah geliat program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), ada kisah inspiratif dari balik layar distribusi susu segar yang jarang disorot media.
Bukan hanya soal gizi anak sekolah, tetapi juga tentang semangat para peternak lokal yang kini ikut menikmati hasil jerih payahnya.
Salah satu kisah datang dari Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Di sanalah Sandi Andriana, seorang peternak sapi perah, menyimpan rasa bangga dan harapan besar pada program MBG.
Bagi Sandi, ini bukan sekadar program pemerintah.
Ini adalah ruang kontribusi nyata yang bisa mengubah arah hidup banyak orang, termasuk dirinya.
Sandi memang bukan sosok baru di dunia peternakan.
Ia sudah mengenal ekosistem ternak sapi sejak duduk di bangku kelas 4 SD.
Latar belakang keluarganya yang juga peternak membuat ia tumbuh akrab dengan dunia sapi perah.
Pilihannya untuk kuliah di Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran pun terasa sangat natural, dan ia lulus pada tahun 2011.
Baca Juga: Anak-anak Sirkus OCI Ternyata Diambil dari Panti Asuhan, Begini Faktanya!
Kini, setelah lebih dari satu dekade berkecimpung di bidang ini, ia merasa berada di titik yang membanggakan.
“Senang bisa ikut serta mencerdaskan anak-anak, apalagi program ini nyerap susu kami,” ujar Sandi saat ditemui di peternakan Nusa Dairy Indonesia, Jumat (18/8).
Program MBG yang menyasar ribuan siswa sekolah dasar, membawa dampak yang sangat terasa bagi peternak lokal.