nasional

Ijazah Jokowi Disebut Skandal Politik Terbesar, Dokter Tifa Minta Dibongkar Internasional Bareng Media Dunia!

Jumat, 4 April 2025 | 11:46 WIB
Polemik ijazah Jokowi kembali memanas, Dokter Tifa dorong investigasi global libatkan forensik digital dan media internasional. (dok instagram Jokowi)

HUKAMANEWS – Polemik soal keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke permukaan, memicu gelombang perdebatan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Meski isu ini telah beberapa kali dibantah secara resmi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) maupun oleh Jokowi sendiri, suara-suara sumbang terus bergema dari sejumlah tokoh, termasuk dari pegiat media sosial yang juga dikenal sebagai dokter, Tifauzia Tyassumah atau yang akrab disapa Dokter Tifa.

Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Dokter Tifa menyebut bahwa persoalan dugaan ijazah palsu ini bukan lagi sekadar isu domestik yang bisa diselesaikan secara internal.

Ia mendorong agar kasus tersebut dibawa ke ranah internasional untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas di tingkat global.

Baca Juga: Indonesia Naik Peringkat dalam Indeks Korupsi 2024, Benarkah Ada Perbaikan?

Menurutnya, persoalan ini mencerminkan skandal politik yang jauh lebih besar dari sekadar polemik dokumen akademik.

Dokter Tifa bahkan menyebutnya sebagai skandal politik terbesar dalam sejarah Indonesia.

Ia menilai bahwa kasus ini memiliki nilai urgensi yang cukup untuk melibatkan lembaga forensik digital internasional seperti INTERPOL Digital Forensic, National Center for Media Forensic (NCMF), hingga Berkeley Digital Forensic dari Amerika Serikat.

Tak hanya itu, ia juga mengusulkan agar media internasional seperti BBC, CNN, dan Al Jazeera turut dilibatkan untuk menyoroti persoalan ini.

Baca Juga: Bentrok Warga di Maluku Tengah, Seorang Polisi Tewas, Sejumlah Rumah Dibakar

“Sudah waktunya soal ijazah palsu dan skripsi palsu dibawa ke ranah internasional,” tulis Dokter Tifa melalui akun X pribadinya, yang dikutip pada Jumat, 4 April 2025.

Pernyataan tersebut sontak memicu perbincangan luas di media sosial dan ruang publik digital.

Sebagian menyambut dorongan tersebut sebagai langkah berani dalam membongkar potensi kecurangan pada level tertinggi kekuasaan.

Namun, tak sedikit pula yang menilainya sebagai tudingan tak berdasar yang kembali mempolitisasi isu lama.

Baca Juga: Kasus Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun, 9 Pejabat Terseret Jadi Tersangka

Halaman:

Tags

Terkini