HUKAMANEWS - Ketegangan politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampaknya sulit mereda.
Meskipun Jokowi berusaha menunjukkan sikap positif, analis politik memprediksi rekonsiliasi keduanya tidak akan terjadi.
Faktor utama yang memperkeruh hubungan ini adalah Pilpres 2024 dan kasus hukum yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, menegaskan bahwa peluang rekonsiliasi Jokowi dan Megawati dalam waktu dekat hampir mustahil.
Baca Juga: Pengacara Hasto Sebut KPK Lakukan Framing Jahat, Ada Apa di Baliknya?
Ia menyoroti bagaimana persidangan korupsi Hasto menjadi salah satu faktor besar yang menghambat upaya perbaikan hubungan.
"Saya haqul yakin rekonsiliasi Jokowi-Mega tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Apalagi dalam masa dua bulan terakhir, di mana persidangan kasus korupsi Hasto masih berjalan," ujar Fadhli kepada Inilah.com, Sabtu (22/3/2025).
Lebih lanjut, Fadhli menilai dukungan Jokowi kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024 menjadi pemicu utama ketegangan.
Tidak ada yang nyaman berdekatan dengan seseorang yang dinilai menggagalkan kemenangan kandidat yang diusung oleh partainya sendiri.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Teriak Kriminalisasi, Benarkah Sidang Kasus Suapnya Sarat Kepentingan Politik?
"Mengapa? Tidak ada orang yang nyaman dekat dengan siapapun yang menggagalkan kemenangan kandidatnya di Pilpres dan menjadikan Sekjen partainya sebagai tersangka korupsi," jelasnya.
Fadhli juga menyoroti pola komunikasi Megawati yang selama ini dikenal sulit membuka jalur rekonsiliasi dengan lawan politiknya.
Ia mencontohkan konflik Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004 yang hingga kini belum berakhir.
"Perselisihan dengan SBY yang terjadi 20 tahun lalu saja belum dimaafkan atau ditolerir oleh Megawati. Apalagi perselisihan dengan Jokowi yang baru terjadi beberapa bulan terakhir," ungkapnya.
Artikel Terkait
Prabowo, SBY, dan Jokowi Tiba Bersama di Peluncuran Danantara, Sinyal Rekonsiliasi Politik?
Buzzer Ngotot Serang Ahok di Kasus Oplosan BBM, Padahal Pertamina Banyak Dikuasai Gerindra dan Keluarga Jokowi
Prabowo Vs Jokowi, Strategi Berbeda dalam Merangkul Pengusaha
Saat Indonesia Gelap Muncul Nama Jokowi Sebagai Kandidat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Menguat
Sudirman Said Bawa Hasil Audit Forensik Korupsi Petral ke KPK Dilarang Jokowi, Fiks Keterlibatan Jokowi Halangi Penyidikan Valid!