Dalam kacamata publik, pertanyaan yang menggantung bukan lagi soal benar atau tidaknya ijazah tersebut, melainkan mengapa isu ini terus berulang.
Apakah ini murni kritik terhadap integritas seorang pemimpin, atau hanya bagian dari dinamika politik yang penuh intrik dan manuver?
Apapun jawabannya, satu hal jelas: transparansi, verifikasi, dan akuntabilitas tetap harus menjadi fondasi dalam menjawab kecurigaan yang mengemuka.
Karena dalam iklim demokrasi yang sehat, tidak ada salahnya mempertanyakan, selama disertai data dan niat yang lurus untuk mencari kebenaran, bukan hanya sekadar menggiring opini.***
Artikel Terkait
Sudirman Said Bawa Hasil Audit Forensik Korupsi Petral ke KPK Dilarang Jokowi, Fiks Keterlibatan Jokowi Halangi Penyidikan Valid!
Rekonsiliasi Jokowi-Megawati Diprediksi Gagal: Imbas Pilpres 2024 dan Kasus Hasto
UGM Bersikukuh Ijazah Jokowi Asli, Bukti Baru Bongkar Ijazah Palsu Jokowi, Kali Ini Anak Prof.DR.Ir Ahmad Sumitro Speak Up!
Uji Tanda Tangan Pembimbing Skripsi Jokowi, Sumitro atau Soemitro, Jokowi Jujur Saja!
Didit Hediprasetyo Berlebaran ke Megawati dan Jokowi, Strategi Prabowo Jaga Keseimbangan Politik