HUKAMANEWS – Korupsi masih menjadi momok yang merusak tatanan sosial dan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baru-baru ini, Transparency International merilis Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024, yang mengukur tingkat korupsi di sektor publik dari 180 negara.
Dalam laporan tersebut, Indonesia mencatat skor 37, mengalami peningkatan tiga poin dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 34.
Peningkatan skor ini menempatkan Indonesia pada peringkat 99 dunia, melonjak dari posisi 115 pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bentrok Warga di Maluku Tengah, Seorang Polisi Tewas, Sejumlah Rumah Dibakar
Perubahan ini di satu sisi dianggap sebagai pencapaian positif, tetapi di sisi lain, muncul perdebatan mengenai apakah benar ada perbaikan nyata dalam pemberantasan korupsi di tanah air.
Ekonom Universitas Gadjah Mada, Rimawan Pradiptyo, mengingatkan bahwa kenaikan ini bisa jadi dipengaruhi oleh perubahan metodologi dalam penilaian CPI.
Jika menggunakan indikator yang sama seperti tahun sebelumnya, skor Indonesia kemungkinan masih stagnan di angka 34.
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap korupsi belum benar-benar mengalami perubahan signifikan.
Baca Juga: Kasus Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun, 9 Pejabat Terseret Jadi Tersangka
Di tingkat regional, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga.
Singapura, misalnya, mencatat skor 84 dan terus menjadi negara dengan tingkat transparansi tertinggi di kawasan Asia Pasifik, yang rata-ratanya berada di angka 44.
Kesenjangan ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih.
Salah satu sektor yang masih menjadi sorotan adalah energi. Transparency International mencatat bahwa sektor ini kerap menghadapi ancaman korupsi yang dapat menghambat upaya transisi energi bersih dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Terungkap! KPK Selidiki Eks Petinggi ASDP dalam Kasus Korupsi Kapal Bernilai Fantastis