BI juga telah membeli SBN senilai Rp70,7 triliun hingga 17 Maret 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat operasi moneter.
Langkah ini mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter BI dan kebijakan fiskal pemerintah dalam menjaga kepercayaan pasar.
"BI terus memantau dan aktif di pasar dengan intervensi yang terukur guna menjaga keseimbangan supply dan demand valas serta memastikan market confidence tetap terjaga," tambah Fitra.
Perbandingan dengan Mata Uang Asia Lainnya
Tidak hanya rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Rupee India turun 0,18%, baht Thailand melemah 0,11%, dan peso Filipina jatuh 0,45%.
Mata uang lainnya seperti yuan China, ringgit Malaysia, dan dolar Taiwan juga menunjukkan tren pelemahan.
Sementara itu, yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang utama di kawasan Asia yang mencatat penguatan meski hanya tipis 0,02% terhadap dolar AS.
Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Ekonomi Indonesia
Pelemahan rupiah dapat berdampak luas terhadap perekonomian Indonesia.
Harga barang impor berpotensi naik, yang bisa berimbas pada inflasi dan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Jaksa KPK Sebut Hasto Kristiyanto Berupaya Jaga Jarak dari Kasus Suap Harun Masiku
Selain itu, pelemahan rupiah juga meningkatkan beban pembayaran utang luar negeri yang mayoritas berdenominasi dolar AS.
Meskipun demikian, BI menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar dengan kebijakan yang adaptif terhadap dinamika global.