Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan dalam satu waktu yang bersamaan.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif berupa diskon tarif tol untuk mendorong masyarakat bepergian lebih awal atau lebih lambat dari puncak arus mudik.
Dengan adanya insentif ini, arus kendaraan diharapkan lebih tersebar sehingga kepadatan dapat dihindari.
Peran Teknologi dalam Kelancaran Arus Mudik
Baca Juga: Sidang Praperadilan Kedua Hasto Kristiyanto Gugur, Benarkah KPK Takut Kalah?
Penerapan teknologi juga menjadi fokus dalam pengamanan arus mudik 2025.
Sistem pemantauan lalu lintas berbasis CCTV dan artificial intelligence (AI) akan dioptimalkan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan.
Informasi real-time dari aplikasi navigasi juga akan digunakan untuk mengarahkan pengemudi ke jalur alternatif yang lebih lancar.
Jenderal Sigit menambahkan bahwa koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan operator jalan tol terus dilakukan agar rekayasa lalu lintas, seperti sistem contra flow dan one way, dapat diterapkan secara efektif sesuai dengan kondisi di lapangan.
Baca Juga: Sidang Praperadilan Kedua Hasto Kristiyanto Gugur, Benarkah KPK Takut Kalah?
Masyarakat Diimbau Siapkan Perjalanan Lebih Awal
Kapolri mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik lebih awal dan memanfaatkan fasilitas yang telah disiapkan pemerintah.
Dengan adanya prediksi puncak arus mudik dan arus balik, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan jadwal keberangkatan agar terhindar dari kepadatan lalu lintas.
Mudik yang aman dan nyaman menjadi prioritas utama bagi Polri dan seluruh pihak terkait.