Medan Carstensz yang Berbeda dari Gunung Lain di Indonesia
Dalam keterangannya, Fiersa menyoroti medan ekstrem yang menjadi tantangan utama dalam pendakian Carstensz.
Ia mengungkap bahwa jalur menuju puncak ini sangat berbeda dibandingkan dengan gununggunung lain di Indonesia yang umumnya berupa tanah atau bebatuan.
"Mungkin banyak yang tidak tahu, Carstensz Pyramid itu berbeda. Jalurnya penuh tebing curam dengan ketinggian sekitar 600 meter," jelasnya.
Pendakian menuju puncak bukan hanya soal stamina, tetapi juga keterampilan teknis.
Baca Juga: Mudik Gratis Bareng BUMN 2025, 78 Perusahaan Siap Fasilitasi Pemudik, Begini Detailnya!
Para pendaki harus mahir menggunakan tali dan alat bantu lainnya untuk bisa naik dan turun dengan aman.
Jalur yang terjal dan berbahaya ini menjadikan Carstensz sebagai salah satu puncak paling sulit ditaklukkan di Indonesia.
Ancaman Hipotermia di Ketinggian Ekstrem
Selain jalur yang curam, Fiersa juga menyoroti bahaya lain yang mengintai para pendaki, yaitu hipotermia.
Dengan ketinggian lebih dari 4.000 MDPL, suhu di Carstensz bisa turun drastis, terutama dalam kondisi cuaca buruk.
"Di ketinggian ini, kita tidak boleh diam terlalu lama, karena bisa terkena hipotermia," tegas Fiersa.
Ia mengingatkan bahwa cuaca di atas gunung bisa berubah dengan cepat, sehingga para pendaki harus selalu waspada dan mengikuti prosedur keselamatan.
Fiersa juga mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dalam proses evakuasi korban.