Hipotermia Menjadi Pemicu Kematian Pendaki Asal Bandung di Puncak Jaya Cartenz

photo author
- Minggu, 2 Maret 2025 | 16:44 WIB
Pendaki Lilie Wijayati Poegiono meninggal dunia di Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Papua,Minggu (2/3) (Elizabeth Widowati )
Pendaki Lilie Wijayati Poegiono meninggal dunia di Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Papua,Minggu (2/3) (Elizabeth Widowati )

HUKAMANEWS - Pendaki Lilie Wijayati Poegiono , warga Bandung Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia di Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Papua. Kebenaran informasi tersebut dibenarkan oleh jurnalis Andreas Harsono, yang juga teman semasa SMA.

Andreas menyebut Lilie diduga meninggal dunia dalam pendakian bersama sahabatnya Elsa Laksono karena terkena hipotermia atau kedinginan.

"Meninggal dunia karena kedinginan di Puncak Carstensz, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984," tulis Andreas dikutip atas izin pada Minggu, 2 Maret 2025.

Baca Juga: Perang Sarung Antar Remaja, Lho Kok Pakai Bom Molotov 

Menurut Andreas, mulanya, mereka menggunakan helikopter dan berhenti di Lembah Kuning, namun terkena kedinginan. Dari 10 pendaki, disebut terdapat 5 pendaki termasuk almarhumah yang terkena hipotermia.

"Selain Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, ada tiga pendaki lain terkena hipotermia. Kesehatan mereka sudah membaik, kini tunggu evakuasi," tulis Andreas.

Andreas menyatakan, Lilie Wijayati merupakan kawan sekolah di SMA Dempo Malang pada tahun 1981-84. Lilie disebut bercita-cita ingin mendaki ketujuh puncak tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Erick Thohir Siap Bongkar-Bongkaran! Evaluasi Total Pertamina Usai Dugaan Korupsi Pertamax Oplosan

"Lilie meninggal di urutan terakhir: Puncak Carstenz, Papua. Lilie dan Elsa ikut kelompok pendaki Puncak Carstenz, total 10 orang, termasuk 1 warga Rusia dan 2 warga Turki, dengan lima pemandu, naik helikopter sampai Lembah Kuning, perjalanan selanjutnya jalan kaki, namun mereka kedinginan dan meninggal," pungkasnya

Sebelumnya, wisatawan mancanegara banyak mendaki Gunung Carstensz pada bulan September hingga awal November. Mereka biasanya mendaki Gunung Carstensz untuk memanfaatkan cuaca di Indonesia yang lebih hangat.

"Di Eropa dan Amerika lagi winter (musim dingin), makanya bule-bule pada numpang bejemur sekalian ke sini (Gunung Carstensz," kata Direktur Utama PAT Adventure, Fandhi Achmad, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Elon Musk Sepakat Jika Amerika Serikat Keluar dari NATO dan PBB

Menurutnya, pada bulan-bulan September hingga November curah hujan tak lebih tinggi dibandingkan bulan Desember-Januari. Adapun, cuaca di Gunung Carstensz sepanjang tahun cenderung stabil. 

Pendakian Gunung Carstensz Papua Salah Satu yang Termahal di Dunia Gunung Cartensz dengan ketinggian 4.884 mdpl termasuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di lempengan benua, bersama Gunung Everest, Asia; Kilimanjaro di Afrika dengan ketinggian 5.885 mdpl; Elbrus di Eropa dengan ketinggian 5.642 mdpl. Kemudian, Aconcagua di Amerika Selatan dengan ketinggian 6.962 mpdl; Mckinley di Amerika Utara dengan ketinggian 6.670 mdpl, dan Vinson Massif di Antartika dengan ketinggian 5.535 mdpl.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Elizabeth Widowati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X