Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan bahwa 13 pendaki lainnya berhasil selamat, meskipun beberapa sempat mengalami gejala acute mountain sickness (AMS) atau penyakit ketinggian.
"Kami menerima laporan bahwa tim pendaki meminta pertolongan karena ada anggota yang mengalami AMS tepat di bawah puncak sebelum melintasi lintasan jembatan tali (tyrolean)," ujar Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa pendaki mengalami hipoksia akibat tekanan oksigen yang rendah.
Namun, dengan koordinasi cepat dari tim penyelamat, mereka akhirnya bisa dievakuasi ke Timika dengan selamat.
Di antara para pendaki yang selamat selain Fiersa adalah:
- Indira Alaika
- Furky Syahroni
- Poegiono
- Saroni
- Ludy Hadiyanto
- Dua WNA asal Turki
- Satu WNA asal Rusia
- Lima pemandu ekspedisi: Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan
Evakuasi Terhambat Cuaca, Tim Gabungan Dikerahkan
Proses evakuasi berlangsung dramatis akibat cuaca yang tak bersahabat.
Jenazah Elsa Laksono baru bisa dievakuasi pada Minggu (2/3/2025), sementara jenazah Lilie Wijayanti baru berhasil dibawa turun keesokan harinya.
Upaya penyelamatan ini melibatkan tim gabungan dari berbagai pihak, termasuk TNI AD Timika, TNI AL Timika, Brimob Timika, Polsek Tembagapura, serta petugas dari PT Freeport Indonesia.
Koordinasi lintas sektor diperlukan untuk menjangkau lokasi yang sulit diakses dan memastikan keselamatan seluruh tim penyelamat serta pendaki yang masih bertahan.