Pendakian Ekstrem, Regulasi Keselamatan Kembali Dipertanyakan
Pendakian ini merupakan bagian dari misi "Atap Negeri", ekspedisi yang dilakukan Fiersa Besari untuk menaklukkan 33 puncak gunung di Indonesia.
Namun, tragedi ini kembali menyoroti minimnya fasilitas keselamatan bagi pendaki yang ingin menjajal Gunung Cartenz.
Hingga kini, belum ada regulasi ketat yang mengatur standar keselamatan pendakian di gunung ekstrem seperti Cartenz.
Tidak adanya jalur evakuasi darat serta keterbatasan transportasi udara membuat setiap pendakian menjadi perjalanan berisiko tinggi.
Baca Juga: Honor Magic Series Dapat Update 7 Tahun! Saingi Samsung dan Apple dengan Fitur AI Super Canggih
Tragedi yang menimpa Lilie dan Elsa menjadi pengingat bahwa alam tidak bisa ditaklukkan begitu saja.
Pendaki harus benar-benar siap secara fisik, mental, dan perlengkapan sebelum menghadapi tantangan seberat ini.
Apakah kejadian ini akan menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengkaji ulang regulasi keselamatan pendakian di Indonesia? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.***
Artikel Terkait
Lagi, Satu Pendaki Zhafirah Wafat Imbas Erupsi Gunung Marapi, Korban Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Innalillahi, 5 Pendaki Gunung Cikuray Garut Tersambar Petir, 1 Orang Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
Pendaki Asal Semarang Meninggal di Gunung Agung, Simak Kronologi dan Penyebab hingga Proses Evakuasi Selama 27 Jam
Hipotermia Menjadi Pemicu Kematian Pendaki Asal Bandung di Puncak Jaya Cartenz
Ternyata, Penyanyi Fiersa Besari Ikut dalam Rombongan Pendaki Senior Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang Tewas Saat di Puncak Carstensz Papua