Publik pun semakin kehilangan kepercayaan terhadap pengelolaan sumber daya alam oleh negara.
Sementara itu, Kejagung berjanji akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan menggali lebih dalam keterlibatan pihak lain yang mungkin masih belum terungkap,” tegas Harli Siregar.
Dengan besarnya kerugian yang ditimbulkan, masyarakat berharap agar kasus ini tidak berakhir hanya dengan penahanan beberapa individu saja.
Baca Juga: Ketimbang Semprot Pestisida, Petani Sukoharjo Pilih Lepas Burung Hantu Untuk Mengusir Hama Tikus
Reformasi tata kelola migas dan penguatan sistem pengawasan menjadi langkah krusial agar kasus serupa tidak kembali terulang.
Kasus korupsi minyak mentah Pertamina ini menjadi cerminan buruknya pengelolaan sumber daya strategis di Indonesia.
Dengan kerugian mencapai ratusan triliun rupiah, publik menanti langkah tegas dari penegak hukum.
Akankah kasus ini menjadi momentum perbaikan tata kelola migas atau sekadar menjadi headline sesaat tanpa perubahan nyata? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.***