HUKAMANEWS - Dalam kondisi cuaca ekstrem dengan hadirnya hama termasuk tikus, jadi persoalan sektor pertanian dalam negeri. Mengatasi hal ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah justru melepasliarkan burung hantu jenis Tyto Alba.
Lahan persawahan Wilayah Sukoharjo kota menjadi sasaran pelepasan burung predator tersebut, sekaligus menjadi wilayah program percontohan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno.
Baca Juga: Instruksi Megawati Soal Retret, Bukti PDIP Lebih Bela Hasto Kristiyanto Ketimbang Rakyat?
Menurut Bagas, pembiakan burung hantu ini baru dilaksanakan di Kecamatan Sukoharjo. Dinas bersama dengan Pelestari Burung Indonesia (PBI) membuat rumah burung hantu (rubuhan).
Awal program pembiakan, dinas membuat rubuhan sebanyak 48 titik dihamparan sawah di Kecamatan Sukoharjo, namun saat ini yang berfungsi dengan baik hanya tinggal 22 rubuhan.
Akibatnya, hama tikus mengganas karena populasi predator alami berkurang. Pembiakan kembali dilakukan oleh dinas bersama dengan PBI yang kemudian dilepasliarkan.
"Mudah-mudahan burung hantu ini menemukan rumahnya dan berkembang biak agar menjadi predator alami hama tikus," kata Bagas.
Dikatakannya, model pemberantasan hama dengan predator alami ini dinilai lebih aman dan ramah lingkungan. Tujuannya tetap pada upaya meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam upaya mempertahankan swasembada pangan. Sistem penanganan hama ini ditargetkan diperluas pada lahan pertanian lainnya di wilayah Sukoharjo.
Bagyo Rohmadi perwakilan dari PBI mengatakan, selama ini pihaknya sudah bersinergi dengan beberapa wilayah terkait dengan keberadaan burung predator yang dilindungi tersebut.
Namun khusus di Kabupaten Sukoharjo, burung yang dilepaskan adalah jenis Tyto Alba. Sehingga para petani bisa terbantu mengatasi persoalan tikus tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Artikel Terkait
Lawan Rob Dengan Teknologi, Kota Semarang Mampu Kembangkan Padi Biosalin di Lahan Pesisir
Pak Presiden Prabowo, Grobogan Mulai Panen Raya Jagung, Siap Swasembada Pangan
Petani Lokal Bangkit! Zulhas dan 'Aisyiyah Bersatu Hapus Ketergantungan pada Impor Bahan Pangan Beras dan Jagung
Perum Bulog Keluarkan 10 Ton Beras Untuk Korban Longsor Kabupaten Pekalongan
Prestasi, Semarang Ikut Sumbang Stok Gabah Kering Bulog Tahun 2025