nasional

Mainan Orang Kuat? Skandal Pagar Laut Bekasi Seret Keluarga Charles Honoris, Menteri ATR Sampai Geleng-Geleng!

Kamis, 6 Februari 2025 | 21:30 WIB
Tanah di kawasan laut Bekasi diduga dikuasai keluarga Charles Honoris. Bagaimana keterlibatan PT MAN dan PT CL? (Net / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Politikus PDIP Charles Honoris terseret dalam skandal kepemilikan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di pesisir Bekasi.

Perusahaan keluarganya, PT Mega Agung Nusantara (MAN), diduga menguasai 419,635 hektare tanah yang mencakup 268 bidang.

Keberadaan SHGB ini menjadi sorotan setelah Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyatakan keterkejutannya terhadap penerbitan sertifikat di kawasan laut Bekasi.

PT MAN tercatat memiliki 211 bidang tanah seluas 346,382 hektare di luar garis pantai serta 57 bidang dengan luas 73,253 hektare di dalam garis pantai.

Baca Juga: Panasnya Sidang dan Hotman Paris Nyaris Kena Jotos Razman, Pengacara Ini Sampai Naik ke Meja Hakim, Siapakah Dia?

Selain PT MAN, SHGB pagar laut juga dimiliki oleh PT Cikarang Listrindo (CL) yang menguasai 78 bidang dengan total luas 90,159 hektare.

Hubungan PT MAN dengan Charles Honoris terungkap melalui laporan keterbukaan informasi transaksi material PT Modern Lealty Tbk.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa William Honoris, saudara Charles, menjabat sebagai Komisaris di PT Mega Agung Nusantara.

Hal ini memicu dugaan bahwa keluarga Honoris memiliki keterlibatan langsung dalam kepemilikan tanah di kawasan laut Bekasi.

Baca Juga: ASUS ROG Swift OLED PG27UCDM Resmi Rilis! Monitor Gaming 4K 240Hz Ini Siap Bikin Mata Melek Seharian

Di media sosial, akun @PartaiSocmed mengungkapkan bahwa SHGB di kawasan laut Desa Hurip Jaya dikuasai oleh PT MAN dan PT CL.

Akun tersebut juga menyebutkan bahwa PT MAN merupakan anak perusahaan PT Modernland Realty yang dikelola keluarga Charles Honoris.

Nama ayah Charles, Luntungan Honoris, turut disebut sebagai bagian dari jaringan perusahaan ini.

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengungkapkan keterkejutannya atas luasnya lahan yang telah bersertifikat di perairan Bekasi.

Ia membandingkan kasus ini dengan kasus serupa di Kohod, Tangerang, yang jumlahnya jauh lebih kecil.

Halaman:

Tags

Terkini