"Dan ini yang dilakukan ada dasarnya perintah dari negara dalam hal ini Keputusan Presiden," ujar Nono.
Dengan demikian, berdasar dukungan negara dengan perintah langsung Jokowi, maka pembangunan besar-besaran PIK yang memakan ruang lahan, darat bahkan laut kini digenjot habis-habisan.
Hal ini dibenarkan eks Menteri BUMN Muhammad Said Didu dikutip dari akun X nya, bahwa Agung Sedayu Group mengeluarkan budget besar demi untuk keuntungan super besar.
"Pengembang PIK-2 akan menempuh segala cara untuk menguasai laut dan pantai krn mengejar untung selangit.
"Biaya reklamasi dan sogok sktr Rp 7-10 jt per ha (biaya sogok sktr Rp 3-5 milyar per ha) dg harga jual Rp 60 juta per meter, akan untung sktr Rp 50 milyar per ha!!!".***