HUKAMANEWS - Kota Bandung kembali diguncang dengan insiden bentrokan antarormas yang melibatkan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) dan Pemuda Pancasila (PP) pada 15 Januari 2025.
Ketegangan ini sempat mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Langkah cepat dan tepat diambil Polda Jawa Barat untuk mencegah konflik meluas.
Mediasi menjadi solusi kunci guna meredam gejolak dan menjaga kedamaian di Kota Kembang. Dengan pendekatan yang humanis, polisi mengedepankan dialog demi keamanan bersama.
Baca Juga: TikTok Terancam Diblokir! Keputusan Mahkamah Agung Bikin 170 Juta Pengguna di AS Waswas
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menegaskan pihaknya telah melakukan serangkaian langkah preventif.
Salah satunya adalah mempertemukan kedua belah pihak yang berseteru. Upaya ini diambil agar bentrokan serupa tidak terulang di masa depan.
“Kami melakukan upaya-upaya berupa pencegahan, termasuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai dan meredam potensi gesekan berulang,” ujar Jules saat memberikan pernyataan pers di Bandung, Sabtu (18/1/2025).
Bermula dari Penyerangan
Insiden ini bermula ketika sejumlah anggota GRIB mendatangi markas Pemuda Pancasila dengan melakukan tindakan perusakan dan penganiayaan.
Aksi tersebut tidak hanya melukai beberapa anggota ormas PP tetapi juga menyebabkan kerusakan material yang cukup parah.
Kendaraan roda dua dan roda empat yang terparkir di sekitar lokasi menjadi sasaran amuk. Bahkan, kaca pintu kantor Pemuda Pancasila pecah akibat lemparan benda keras.
Polisi Tetapkan Lima Tersangka
Polda Jabar bergerak cepat dengan menetapkan lima tersangka dalam insiden ini. Kelimanya berinisial MJ, ZM, OP, GS, dan FAS.