Presiden, Mendikbud Coba Dengarkan Keluhan Nelangsa Dosen ASN, Merasa Dianaktirikan dan Tak Dibayarkan TUKIN Sejak Tahun 2020

HUKAMANEWS - Muncul keluhan dari para dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak dibayarkan tunjangan kinerjanya alias tukin.

"Hidup dosen ASN Kemendiktisaintek nelangsa dan miskin"

"Gaji sekecil ini harus bergelut dengan kenaikan harga pokok sehari-hari?!"

"Itu semua berawal dari upah dosen tidak diberikan secara penuh sejak bertahun-tahun lamanya, salah satu komponen yang dikecualikan adalah Tunjangan Kinerja (TUKIN)."

Demikian thread dari akun X Pejuang Tukin Dosen ASN Kemendiktisaintek, pada Sabtu (18/1).

Padahal p=eran pendidikan tinggi untuk kemajuan bangsa sangatlah besar.

"Bagaimana tidak?!"

Dengan pendidikan tinggi (Univ/poltek) lahirlah dokter, insinyur, programmer, pilot, guru dan bahkan presiden.

Baca Juga: Sawit RI Menang Telak di WTO! Indonesia Buktikan Sawitnya Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata oleh Uni Eropa

"Tapi bagaimana jika dosen yang berada di garda terdepan untuk mencetak mereka semua menjadi korban ketidakadilan?"

Biar tak salah paham, dosen Perguruan Tinggi (PT) pada pendidikan tinggi di lingkungan Kemdiktisaintek dibagi 4:

1. PTN-Berbadan Hukum (PTN-BH)
2. PTN Badan Layanan Umum (PT-BLU)
3. PTN Satuan Kerja (PTN Satker)
4. PTS yang terdapat dosen PNS dipekerjakan (Dpk)

Nah dari keempat PT itu yang paling miris nasibnya adalah no 2-3.

No 1 agak mendingan karena punya otonomi pengelolaan keuangan, sehingga bisa memberikan remunerasi.

"Selain itu PTN-BH biasanya univ-univ gede yang udah sangat settle. BLU kan punya otonomi keuangan juga kenapa masih miris juga?"