Menurutnya, setiap keputusan diambil dengan dasar kejujuran dan untuk kepentingan bersama.
"Kami kerja Lillahi Ta'ala," tuturnya tegas, menjawab keraguan publik.
Pemecatan STY memang menjadi langkah berani yang menuai pro dan kontra.
Sebagian fans mempertanyakan kenapa Shin, yang dianggap sukses membawa perubahan signifikan di Timnas, harus pergi.
Namun, Erick menekankan bahwa perubahan ini adalah risiko yang harus diambil untuk kemajuan sepak bola nasional.
Baca Juga: Peluncuran Buku Islamic Green School, Membentuk Generasi Peduli Lingkungan Berbasis Nilai Islam
PSSI juga telah mempersiapkan langkah selanjutnya, termasuk mencari sosok pelatih yang dapat membawa visi baru untuk Timnas.
Di tengah isu yang beredar, Erick tetap optimis bahwa langkah ini adalah bagian dari perjalanan besar untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Pergantian pelatih memang bukan hal baru dalam dunia sepak bola.
Namun, keputusan ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi prestasi Timnas di masa depan.
Dengan berbagai upaya pembenahan, dari penggunaan VAR hingga pengawasan ketat, sepak bola Indonesia perlahan menapaki jalur profesional yang lebih transparan.
Baca Juga: Tak Ada Susu, Pemerintah Perlu Pemetaan Serius Sektor Pangan di Daerah
Erick Thohir mengajak masyarakat untuk mendukung langkah-langkah PSSI.
Baginya, kritik itu penting, tetapi fokus pada tujuan utama, yakni memajukan sepak bola Indonesia, harus tetap menjadi prioritas.
"Kami tidak sempurna, tapi kami terus berusaha," pungkasnya.
Dengan bantahan tegas Erick soal mafia bola, publik kini menantikan siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong.