HUKAMANEWS – Isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan terus menjadi tantangan global yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dalam menghadapi tantangan ini, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, dua organisasi Islam besar di Indonesia, berkomitmen menghadirkan solusi melalui pendidikan berkelanjutan.
Salah satu inisiatif terbarunya adalah peluncuran buku Islamic Green School, sebuah panduan praktis untuk menciptakan sekolah ramah lingkungan berbasis nilai-nilai Islam.
Peluncuran buku ini menjadi bagian dari rangkaian acara Pra Tanwir I ‘Aisyiyah yang mengusung tema "Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan".
Baca Juga: Jelang Perilisan, Bocoran Spesifikasi Utama Realme 14 Pro Bikin Hebohkan Jagat Sosmed
Acara yang berlangsung di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, ini dihadiri ratusan peserta baik secara luring maupun daring. Mereka terdiri dari perwakilan Majelis, Lembaga, Organisasi Otonom Muhammadiyah, hingga para pendidik dari berbagai wilayah Indonesia.
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Prof. Masyitoh Chusnan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya langkah ini sebagai bagian dari dakwah lingkungan.
“Buku Islamic Green School ini adalah aset intelektual dan panduan penting bagi guru dalam mengenalkan nilai-nilai pelestarian lingkungan kepada anak-anak didik sejak usia dini,” ujar Prof. Masyitoh, di Jakarta, Selasa 7 Januari 2025.
Ia juga mendorong penerbitan karya-karya intelektual serupa untuk memperluas dampak positif dari pendidikan berbasis keberlanjutan.
Baca Juga: Tak Ada Susu, Pemerintah Perlu Pemetaan Serius Sektor Pangan di Daerah
Sementara itu, Wamendikdasmen Dr. Fajar Riza Ul Haq menyoroti peran pendidikan dalam membangun kesadaran ekologis. “Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. Buku ini memberi kontribusi besar dalam membentuk generasi yang mampu menjaga bumi sebagai khalifah,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata yang perlu dikenalkan kepada anak-anak sejak dini.
Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah, Rahmawati Husein, menekankan pentingnya membangun Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah.
“Tren bencana hidrometeorologi meningkat akibat perubahan iklim. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa dan tenaga pendidik,” paparnya.
Rahmawati juga mengajak semua pihak untuk melindungi investasi pendidikan dari risiko bencana dengan menyediakan fasilitas yang aman serta mendidik anak-anak tentang kesiapsiagaan bencana.
Artikel Terkait
Apakah Boleh Kucing Memakan Sayuran? Sayur Apa yang Aman untuk Anabul? Simak Penjelasannya di Sini!
Benarkah Mitos Kalau Sedang Cacar Nggak Boleh Mandi? Yuk, Cek Fakta Kesehatan dan Kebersihan yang Harus Kamu Tahu untuk Cepat Sembuh!
5 Cara Cerdas Hemat Listrik di Rumah: Dompet Senang, Bumi Tersenyum!
Penting Diketahui, Inilah 5 Jenis Ikan Langka di Ekosistem Lautan Indonesia yang Harus Dilestarikan
Rekomendasi 6 Jenis Tanaman Hias Indoor Penyaring Udara Alami yang Mudah Ditanam, Lidah Mertua Hingga Sirih Gading