HUKAMANEWS - Presiden Prabowo Subianto kerap dianggap berada di bawah pengaruh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Banyak yang menilai hubungan harmonis keduanya akan terus bertahan, tetapi benarkah demikian?
Dalam dunia politik yang penuh dinamika, narasi seperti ini pantas dipertanyakan.
Beberapa pakar justru memprediksi Prabowo akan menunjukkan sikap lebih independen di masa depan. Apa yang sebenarnya sedang terjadi di balik layar?
CEO PolMark, Eep Saefulloh Fatah, mengungkap bahwa hubungan Prabowo dan Jokowi tidak sesederhana yang terlihat.
Dalam sebuah podcast di kanal YouTube @KeepTalking, Eep menjelaskan,
“Meskipun tampak harmonis saat ini, ada potensi ketegangan di antara keduanya yang mungkin muncul di masa mendatang.”
Eep memperkirakan bahwa Prabowo akan mulai mengukuhkan kemandirian kepemimpinannya setelah setahun menjabat sebagai presiden.
Ia bahkan menandai 20 April 2025 sebagai momen penting. Menurut Eep, saat itulah Prabowo akan lebih berani memperlihatkan gaya kepemimpinan yang berbeda dari Jokowi.
Namun, konflik politik yang lebih besar diprediksi akan muncul menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.
Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden, disebut-sebut memiliki peluang besar untuk maju sebagai calon presiden.
“Dengan usia muda dan rekam jejaknya, Gibran bisa menjadi lawan berat bagi Prabowo,” kata Eep.