HUKAMANEWS - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus ungkap dalang dari aksi bredel pameran lukisan seniman Yos Suprapto bukan dari Presiden Prabowo.
Dikutip dari akun X kiv z, pada Senin (23/12), Deddy minta kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon jangan tuding Prabowo.
"Saya minta Pak Fadli Zon jangan melempar kotoran ini kepada pemerintah yang sekarang, kepada Pak Prabowo sehingga kesannya Pak Prabowo lah yang meminta pemberangusan ini," kata Deddy.
Diingatkan Deddy, dulu Fadli juga pernah membuat puisi yang ditujukan ke Jokowi.
"Nah saya ingin sampaikan kepada Pak Fadli Zon ketika mereka kalah pemilu 2014, dia bikin puisi yang menyerang, menghina Pak Jokowi adakah dibredel? Adakah dibatasi? Enggak," lanjutnya.
Meski tak menyebut nama, Deddy Sitorus sempat menyinggung sosok mantan presiden.
"Jadi yang meminta bredel-membredel ini menurut saya adalah mantan (presiden) dan para komparadornya. Gak ada saya gak percaya bahwa ini permintaan Pak Prabowo. Ini pasti pemerintahan mereka yang tersinggung. Siapa yang tersinggung? Silahkan diartikan sendiri," ujar Deddy.
Sementara itu pelukis asal Yogyakarta Yos Suprapto berencana menempuh jalur hukum buntut pemberedelan pameran lukisannya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Kini karya-karya lukisannya yang telah terpajang di Galeri Nasional tak bisa ia akses sejak Kamis, 19 Desember 2024.
"Kalau masyarakat luas tidak mengakses pameran saya, bahkan saya sendiri juga tidak bisa masuk, lebih baik saya menggunakan pendekatan hukum" ujar Yos di Kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2024, dikutip dari akun X Narasi Daily.
Pameran tunggal pelukis Yogyakarta, Yos Suprapto bertema "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, batal dilaksanakan.
Pameran ini sedianya dijadwalkan berlangsung Kamis, 19 Desember 2024. Namun di hari itu, pintu Gedung A Galeri Nasional malah tertutup dan dijaga satuan pengamanan.