nasional

Tragedi Satu Keluarga Tewas di Tangsel Akibat Utang Pinjol, Psikolog Ungkap Bahaya Stres Finansial yang Tak Terlihat!

Selasa, 17 Desember 2024 | 07:00 WIB
Tragedi satu keluarga tewas diduga terjerat utang pinjol, analisis psikolog forensik tentang dampak stres finansial. (Tangkapan layar Youtube kompas TV / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Tragedi satu keluarga yang ditemukan tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), mengguncang banyak pihak.

Ibu, ayah, dan anak balita tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan pada Minggu siang.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa lilitan utang pinjaman online (pinjol) menjadi pemicu dari peristiwa tragis ini.

Namun, bagaimana tekanan hidup ini bisa berujung pada tindakan bunuh diri dan pembunuhan, terlebih melibatkan seorang anak balita?

Baca Juga: Taksi Online Vietnam Resmi Mengaspal di Jakarta, Ada Promo Gratis dan Gaji Driver hingga Rp 8 Juta!

Untuk menggali lebih dalam, kami mengajak seorang psikolog forensik untuk memberikan pandangannya.

Keluarga ini terdiri dari seorang suami berusia 30-an, seorang istri berusia 28 tahun, dan anak laki-laki berusia 3 tahun.

Ketiganya ditemukan tewas di rumah mereka setelah ditemukan oleh kakak kandung sang istri yang curiga karena tidak ada kabar sejak pagi.

Saat memeriksa rumah, pintu terkunci dan ketika berhasil dibuka, korban sudah tidak bernyawa.

Jenazah sang ibu dan anak dimakamkan di Pemakaman Raudatul Jannah, sementara sang suami dimakamkan di Kebayuran Lama, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ini Alasan PDIP Beri Sanksi Berat Pecat Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution yang Diungkap Politisi Deddy Sitorus

Penyelidikan polisi masih berlangsung untuk menentukan motif pasti di balik tragedi ini.

Namun, informasi yang berkembang menunjukkan bahwa korban laki-laki diduga terjerat utang pinjol yang tidak bisa diselesaikan.

Fenomena ini tidak jarang terjadi di tengah tekanan ekonomi yang semakin berat akibat pinjaman online yang seringkali tidak terkontrol.

Menurut Psikolog Forensik Reza Indragiri, hal ini bisa dipicu oleh "depresi reaktif" yang timbul akibat tekanan hidup yang mendalam.

Halaman:

Tags

Terkini