HUKAMANEWS - Tragedi satu keluarga yang ditemukan tewas di Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), mengguncang banyak pihak.
Ibu, ayah, dan anak balita tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan pada Minggu siang.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa lilitan utang pinjaman online (pinjol) menjadi pemicu dari peristiwa tragis ini.
Namun, bagaimana tekanan hidup ini bisa berujung pada tindakan bunuh diri dan pembunuhan, terlebih melibatkan seorang anak balita?
Baca Juga: Taksi Online Vietnam Resmi Mengaspal di Jakarta, Ada Promo Gratis dan Gaji Driver hingga Rp 8 Juta!
Untuk menggali lebih dalam, kami mengajak seorang psikolog forensik untuk memberikan pandangannya.
Keluarga ini terdiri dari seorang suami berusia 30-an, seorang istri berusia 28 tahun, dan anak laki-laki berusia 3 tahun.
Ketiganya ditemukan tewas di rumah mereka setelah ditemukan oleh kakak kandung sang istri yang curiga karena tidak ada kabar sejak pagi.
Saat memeriksa rumah, pintu terkunci dan ketika berhasil dibuka, korban sudah tidak bernyawa.
Jenazah sang ibu dan anak dimakamkan di Pemakaman Raudatul Jannah, sementara sang suami dimakamkan di Kebayuran Lama, Jakarta Selatan.
Penyelidikan polisi masih berlangsung untuk menentukan motif pasti di balik tragedi ini.
Namun, informasi yang berkembang menunjukkan bahwa korban laki-laki diduga terjerat utang pinjol yang tidak bisa diselesaikan.
Fenomena ini tidak jarang terjadi di tengah tekanan ekonomi yang semakin berat akibat pinjaman online yang seringkali tidak terkontrol.
Menurut Psikolog Forensik Reza Indragiri, hal ini bisa dipicu oleh "depresi reaktif" yang timbul akibat tekanan hidup yang mendalam.
Artikel Terkait
Mengulik Perspektif Hukum, Apakah Anak yang Terlibat Tindak Pidana Harus Dipidana?
Batasan Perusahaan dalam Memproses Data Pribadi Karyawan, Jangan Sampai Melanggar Hukum!
Kenali Tanggung Jawab Rumah Sakit atas Malpraktik Medis, Inilah yang Perlu Anda Ketahui untuk Perlindungan Pasien
7 Hak Istimewa Tenaga Kerja Perempuan yang Sering Diabaikan, Cek Apa Saja yang Wajib Diketahui Pengusaha
Melawan Stunting, Menyemai Harapan, Komitmen Yayasan Wijaya Peduli Bangsa di Pulo Gadung