HUKAMANEWS - Ketika kita membicarakan tentang korupsi, seolah tidak ada habisnya. Baru-baru ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menarik perhatian masyarakat dengan aksi berani mereka di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilaksanakan pada Minggu (6/10), KPK berhasil menyita uang tunai sebesar Rp10 miliar.
Wah, jumlah yang tidak sedikit, bukan? Mari kita kupas tuntas informasi ini dengan gaya yang lebih ringan dan sedikit nakal.
Dari informasi yang diperoleh, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, menyatakan bahwa uang yang disita diduga kuat merupakan uang suap terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel.
"Kami mengamankan lebih dari Rp10 miliar, masih dalam proses hitung," ungkapnya.
Kira-kira, proyek pengadaan barang dan jasa apa yang sedang berjalan hingga menyita perhatian KPK dengan jumlah uang sebanyak itu?
Kita perlu bertanya-tanya, apakah praktik suap ini sudah menjadi hal yang biasa?
Wakil Ketua KPK lainnya, Alexander Marwata, mengungkapkan bahwa belum ada solusi jitu untuk menghentikan praktik korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.
Mungkin sudah saatnya kita sebagai masyarakat bersuara lebih keras agar semua ini tidak dianggap sebagai hal yang lazim.
Alex juga menjelaskan bahwa persekongkolan penunjukan pelaksana proyek dengan permintaan sejumlah fee oleh penyelenggara negara telah menjadi praktik yang umum.
Baca Juga: Bikin Ngebut Tanpa Bikin Kantong Bolong! Ini Tablet Gaming iQOO Pad Air dengan Snapdragon 870
Ini mirip seperti ritual yang tidak pernah lekang oleh waktu. “Persekongkolan itu sudah seolah menjadi tradisi,” katanya.
Keberanian KPK melakukan OTT patut diacungi jempol, tetapi kenapa praktik ini masih bisa terjadi?