Johan Budi Gagal, Johanis Tanak Masuk, Inilah 10 Nama Capim KPK yang Siap Bikin DPR Pening!

HUKAMANEWS - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali jadi sorotan!

Setelah melalui berbagai tahap seleksi, Panitia Seleksi (Pansel) akhirnya mengumumkan 10 nama yang berhasil lolos untuk menjadi Calon Pimpinan KPK (Capim KPK).

Berita yang bikin heboh ini bukan cuma soal siapa yang lolos, tapi juga siapa yang terpental. Yup, nama mantan juru bicara KPK, Johan Budi, terlempar dari daftar.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Speaker TV Terbaik, Pilihan Wajib Bagi Kamu yang Ingin Nonton Film Lebih Seru

Tapi, jangan salah, Wakil Ketua KPK saat ini, Johanis Tanak, masih kuat bertahan di daftar elit ini.

Gimana enggak, daftar ini sekarang sudah sampai di tangan Presiden Joko Widodo dan siap dilempar ke DPR untuk fit and proper test.

Nah, buat kamu yang kepo siapa saja yang akan jadi calon pimpinan KPK, berikut ini daftar 10 nama yang sudah disaring ketat oleh Pansel dan siap bikin DPR pusing tujuh keliling:

Baca Juga: Inggris Akhiri Era Batu Bara, Listrik Hijau Ambil Alih! Siapkah Dunia Ikuti Jejak Berani Ini atau Tetap Nyaman dengan Polusi?

1. Agus Joko Pramono
2. Ahmad Alamsyah Saragih
3. Djoko Poerwanto
4. Fitroh Rohcahyanto
5. Ibnu Basuki Widodo
6. Ida Budhiati
7. Johanis Tanak
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata
9. Poengky Indarti
10. Setyo Budiyanto

Lihat nama-nama di atas? Yap, Johanis Tanak masih bertahan! Sedangkan nama-nama besar lainnya, seperti Pahala Nainggolan dan Johan Budi Sapto Pribowo, justru terpental.

Baca Juga: Pesawat Smart Air Tergelincir di Papua: Bantuan Beras Mendarat, Pilot Tersenyum!

Johan Budi, mantan juru bicara KPK, yang dulu sering wara-wiri di media saat KPK menghadapi kasus-kasus besar, ternyata tidak berhasil melanjutkan perjalanan dalam seleksi ini.

Padahal, banyak yang mengira Johan punya peluang besar. Tapi, apa boleh buat, Pansel KPK punya penilaian sendiri yang pastinya bikin kita penasaran.

Menurut Arief Satria, Wakil Ketua Pansel KPK, ada tiga kriteria utama yang jadi dasar seleksi: integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas.

Kriteria ini dibentuk berdasarkan masukan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, akademisi, hingga para pebisnis.