nasional

Keras Abraham Samad Minta Jokowi Diadili Usai Lengser 20 Oktober, Bakal Geruduk KPK dan Polisi

Rabu, 2 Oktober 2024 | 19:37 WIB
Mantan Ketua KPK Abraham Samad konsolidasi agar Jokowi segera diadili usai lengser 20 Oktober (Ist)

"Kalau kemarin saya kecewa karena pemilik hotel yang di Kemang penakut, ketika polisi datang minta dihentikan langsung dihentikan. Padahal kalau yang punya hotel minta acara lanjut maka kemarin kami bisa lanjut," katanya.

Ia pun mengingatkan bahwa penyakit orang Indonesia mudah melupakan, mudah memaafkan.

"Saya khawatir setelah tanggal 20 ternyata semua yang hadir di acara konsolidasi ini tiba-tiba lupa akan kejahatan Jokowi," ujarnya.

Menurut Samad, agar yang hadir di acara ini tak lupa dengan komitmennya untuk meminta Jokowi diadili maka setelah tanggal 20 Oktober, sekitar 2 atau 3 hari setelahnya akan geruduk ke KPK atau polisi.

Kedatangan Samad dan sejumlah tokoh kritis lainnya ke KPK atau polisi untuk mengingatkan aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan terhadap keluarga Mulyono alias Jokowi.

Baca Juga: Usai Markas Mossad Dikabarkan Hancur, Sasaran Rudal Iran Berikutnya Seluruh Kilang dan Sumur Minyak Sekutu Israel

"Kalau keluarga Mulyono atau Jokowi tidak diadili saya yakin presiden berikutnya jika melakukan pelanggaran pelanggaran hukum akan seperti Jokowi."

Sementara itu politikus Faizal Assegaf sekaligus inisiator dari Silaturahmi Antar Tokoh dan Elemen Perubahan mengundang sejumlah tokoh nasional.

Tampak sejumlah tokoh ternama hadir meliputi Amien Rais, Roy Suryo, Dr. Refly Harun, Dokter Tifa, Dr. Abraham Samad, Dr. Eduardus Lemanto, Dr. Ir. Muhammad Said Didu, Adhie Massardi, Ir. Sayuti Asyathri, Marwan Batubara, Ruslan Buton, Prof. Anthony Budiawan, Olivah Alhamid, Din Syamsuddin, Soenarko, Latifina, Wulansari Mochtar, dan masih banyak tamu penting lainnya.

"Terima kasih buat rekan-rekan sekalian, sahabat-sahabat para pejuang keadilan. Saya atas nama inisiator acara sangat mengapresiasi kehadiran kawan-kawan semua di acara 1 Oktober sebagai gelombang pertama konsolidasi tokoh dan elemen rakyat untuk menuntut keadilan," ungkap Faizal.***

Halaman:

Tags

Terkini