Rasanya seperti momen di mana para politisi tiba-tiba jadi penonton stand-up comedy dadakan.
Tidak lama setelah itu, Komeng pun menyahut. Dalam gaya khasnya, ia berkelakar, "Mik saya dimatiin, Pak."
Pernyataan itu langsung disambut tawa para anggota DPD. Tidak ada yang bisa menyangkal, di tengah suasana tegang, tawa memang obat paling mujarab.
Namun, tak semua momen di rapat paripurna ini dipenuhi tawa.
Tepat sebelum momen Komeng, ada ketegangan yang lebih serius melibatkan dua tokoh besar di DPD, yaitu Sultan Bachtiar Najamudin dan La Nyalla Mattalitti.
Saat rapat berjalan, tiba-tiba saja suasana memanas antara keduanya.
Momen tersebut terjadi ketika La Nyalla mendekati area tengah ruangan untuk mengurus pembagian form dukungan 25%, sebuah syarat yang dibutuhkan untuk maju sebagai pimpinan.
Sultan tampaknya tidak senang dengan tindakan La Nyalla dan tanpa basa-basi, ia menghampiri dan mulai adu mulut.
Baca Juga: Gagal Total? Hanya 5 Persen Pengguna yang Setia dengan Rabbit R1 dari 100.000 Pembeli Awal
Sultan terlihat sangat emosional, bahkan sempat terlihat menunjuk-nunjuk La Nyalla dengan penuh amarah.
Dalam momen singkat itu, suasana rapat berubah seolah akan ada pertarungan langsung di antara kedua tokoh tersebut.
Beruntung, anggota DPD lainnya cepat tanggap dan segera mendekat untuk melerai.
La Nyalla yang mencoba menahan diri akhirnya memilih mundur dan kembali ke tempat duduknya, sementara Sultan masih tampak terbakar emosi.