Ia menambahkan bahwa penerbitan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) sedang dalam proses administrasi, jadi tinggal tunggu waktu saja sebelum Ahmadi Noor Supit dipanggil ke KPK.
Kasus ini tidak hanya jadi perhatian KPK, tapi juga mengundang perhatian publik dan berbagai pihak, termasuk Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi.
Uchok mendesak KPK agar segera menahan para tersangka dan menuntaskan kasus ini.
“KPK harus tegas dalam menangani korupsi pengadaan barang dan jasa, terutama yang sudah jelas merugikan negara. Jangan sampai koruptor kabur!” tegasnya.
Baca Juga: Bikin Malu Indonesia! Aksi Premanisme Bubarkan Secara Brutal Diskusi Diaspora di Kemang!
Sentilan dari Uchok ini bikin KPK nggak punya alasan lagi untuk menunda-nunda.
Selain itu, Uchok juga menyarankan KPK agar bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri lebih dalam aliran dana yang mungkin telah disamarkan.
“KPK perlu gandeng PPATK, tapi pertanyaannya apakah KPK mau?” sindirnya. Sebuah pertanyaan yang, tentu saja, bikin kuping panas.
Nah, yang bikin penasaran adalah reaksi BPK sendiri.
Baca Juga: Islam dan Perubahan Iklim, Jens Köhrsen: Saatnya Pemimpin Muslim dan Gerakan Hijau Bikin Gebrakan!
Sebagai institusi yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mengaudit keuangan negara, kasus yang menyeret nama anggotanya tentu jadi tamparan keras.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, Ketua BPK, Isma Yatun, belum memberikan respons terkait tudingan yang menyeret anak buahnya.
Apakah ini strategi BPK untuk menjaga citra, atau malah ada yang disembunyikan?
Melihat kasus ini, kita tentu berharap KPK tetap bekerja dengan semangat memberantas korupsi, meskipun yang terlibat adalah pejabat tinggi.
Baca Juga: Islam dan Perubahan Iklim, Jens Köhrsen: Saatnya Pemimpin Muslim dan Gerakan Hijau Bikin Gebrakan!