HUKAMANEWS - Jakarta Selatan memang tak pernah lepas dari sorotan. Kali ini, sebuah acara diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh penting justru berakhir ricuh dengan aksi perusakan oleh sekelompok orang.
Bukan hanya sekadar obrolan biasa, acara ini seharusnya menjadi forum diskusi intelektual, tetapi siapa sangka malah menjadi arena kekacauan?
Sabtu lalu, di sebuah hotel di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, situasi berubah tak terkendali.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Splitter Type C Terbaik, Gaya Hidup Modern dengan Aksesori Serbaguna
Seperti yang diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Polisi Ade Rahmat Idnal, sepuluh orang diduga sebagai pelaku perusakan telah diidentifikasi dan kini sedang dalam proses pengejaran oleh pihak kepolisian.
“Ada 10 orang. Sudah kita identifikasi dan ketahui nama-nama pelakunya," ujar Ade kepada wartawan, seolah menegaskan bahwa aparat tak tinggal diam.
Proses hukum terhadap para pelaku ini tinggal menunggu waktu saja.
Baca Juga: Benarkah Rumor yang Beredar Karier Agnez Mo Stuck Gara-gara Tolak Party Rapper P Diddy?
Yang lebih mengejutkan, aksi perusakan ini ternyata dilakukan oleh kelompok yang berbeda dari massa yang sedang menggelar aksi unjuk rasa di depan hotel.
"Di saat kami fokus mengamankan unjuk rasa, tiba-tiba kami mendapatkan informasi ada sekelompok orang tak dikenal masuk lewat pintu belakang," ungkap Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Edy Purwanto.
Jadi, jelas bahwa pelaku perusakan bukan bagian dari demonstran yang berada di depan. Ini membuat situasi semakin misterius, ada agenda tersembunyi yang sedang dimainkan oleh kelompok ini.
Dan lebih menarik lagi, acara diskusi tersebut tak diberitahukan sebelumnya kepada polisi.
"Kami tidak tahu karena memang tidak ada pemberitahuan ke Polsek atau Polres terkait kegiatan," tambah Edy, yang terlihat tak menyangka bakal terjadi insiden semacam ini.
Acara ini bukan sembarang acara. Di antara para tokoh yang hadir, ada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dan pakar hukum tata negara, Refly Harun.