Atasi Kasus Bullying, Ridwan Kamil Siapkan Aplikasi 'Stopper', Laporkan Perundungan di Sekolah Jakarta

photo author
- Sabtu, 28 September 2024 | 17:30 WIB
Ridwan Kamil luncurkan aplikasi "Stopper" untuk laporkan perundungan di sekolah, solusi inovatif untuk kesehatan mental siswa.
Ridwan Kamil luncurkan aplikasi "Stopper" untuk laporkan perundungan di sekolah, solusi inovatif untuk kesehatan mental siswa.

HUKAMANEWS - Perundungan alias bullying, sebuah isu yang tak kunjung usai di dunia pendidikan, kini mendapat perhatian serius dari calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil.

Di era teknologi yang semakin maju, RK sapaan akrab Ridwan Kamil memilih pendekatan digital untuk menangani masalah ini.

Ridwan Kamil telah menyiapkan aplikasi yang diberi nama "Stopper", khusus untuk melaporkan kasus-kasus perundungan di sekolah-sekolah di wilayah Jakarta.

Baca Juga: Jelang Lengser, Jokowi Terima Brevet Hiu Kencana, Penghormatan atau Gimmick Politik?

Aplikasi ini sebenarnya bukan barang baru bagi RK. Sebelumnya, ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, aplikasi serupa telah diluncurkan di Dinas Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2022.

Namun, kini ia membawa inovasi tersebut ke ranah yang lebih luas, ke panggung Pilkada DKI Jakarta 2024, dengan janji untuk memperbaiki kesehatan mental siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman. Menarik, kan?

Buat yang belum tahu, aplikasi "Stopper" adalah platform digital yang memungkinkan siswa, saksi, atau siapa pun yang menyaksikan kejadian perundungan untuk melaporkan insiden tersebut.

Baca Juga: Fikih Transisi Energi Berkeadilan, Komitmen Muhammadiyah untuk Umat dan Keberlanjutan Bumi

Tidak hanya perundungan fisik yang dilaporkan, bullying verbal, maupun yang terjadi di media digital juga bisa dilaporkan melalui aplikasi ini.

Bayangkan saja, di tengah kelas atau di kantin sekolah, ada siswa yang menjadi korban ejekan atau bahkan kekerasan fisik.

Dengan aplikasi ini, korban atau saksi bisa langsung mengakses fitur pelaporan dan kejadian tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

Baca Juga: Jelang Lengser Jokowi Aksi Preman Makin Dibiarkan Rezim, Terbukti Diskusi Diaspora Dihadiri Tokoh Nasional Dipaksa Dibubarkan Preman

Yang penting, para pelapor tidak perlu khawatir identitas mereka terungkap karena sistem ini menjamin anonimitas.

“Karena banyak kena 'bully' di sekolah, ada yang verbal ataupun secara fisik, ada juga yang pakai media digital. Nanti yang melaporkan adalah yang di-'bully', saksi atau sahabatnya yang melihat,” ujar RK dalam acara Suara Pelajar, Masa Depan Jakarta, Kongkow Pelajar Se-Jakarta yang digelar di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta. Sebuah langkah yang keren banget, kan?

Perundungan di sekolah tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga mental. Banyak siswa yang tidak berani bicara karena takut. Malu. Takut dihakimi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jiebon

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X