Sebelum tragedi penemuan jenazah ini, polisi sudah lebih dulu membubarkan aksi kumpul-kumpul remaja di sekitar Jalan Cipendawa, Jatiasih.
Menurut laporan, sekitar 60 remaja berkumpul di sebuah bedeng di kawasan tersebut, dengan puluhan motor terparkir di sana.
Tak hanya nongkrong biasa, saksi menyebutkan mereka terlibat dalam aktivitas minum-minuman keras, bahkan diduga membawa senjata tajam.
Baca Juga: Review Vivo V40 Lite 4G, Seri V Paling Terjangkau dengan Aura Light dan AI Canggih!
Sekitar pukul 03.30 WIB, Tim Perintis Presisi bergerak cepat menuju lokasi untuk membubarkan kelompok tersebut.
Namun, begitu polisi tiba, remaja-remaja yang berkumpul langsung melarikan diri.
Sebagian memilih bersembunyi di perumahan warga, sementara yang lain nekat melompat ke Kali Bekasi.
“Dari keterangan saksi, kami memperoleh informasi bahwa beberapa remaja meloncat ke Kali Bekasi. Ada juga yang tidak berani meloncat, namun lari ke arah perumahan,” ujar Audy.
Situasi semakin mencekam ketika ditemukan beberapa jenazah remaja yang sebelumnya terlibat dalam kumpul-kumpul tersebut.
Pertanyaan terbesar adalah: apakah ini murni akibat tawuran, atau ada faktor lain yang menyebabkan tragedi ini?
Tawuran, Adrenalin, dan Keputusan Nekat: Remaja yang Bermain Api
Fenomena tawuran remaja memang bukan hal baru di Indonesia, terutama di daerah perkotaan seperti Bekasi.
Baca Juga: Bedah Jeroan itel PAD2, Review Tablet 4G Murah yang Bisa Jadi Pilihan di 2024!
Dengan berbekal senjata tajam, alkohol, dan adrenalin tinggi, banyak remaja yang terjerumus dalam tindakan nekat tanpa memikirkan konsekuensi.